Tuesday, September 27, 2005

Mt Rinjani : The best trek we've ever done



We reached Mt.Rinjani's peak after 4hours summit attack at monday morning. It was gorgeous! Previously we had 10 hours trekking from Sembalun Lawang to the camp just below the mountain. Monday afternoon, after 2hours rest we move on to the camp by Segara Anak lake. We had a good rest and managed to gain our strength for another day's trekking. On Tuesday at 6am we set off to Plawangan a favorite place for viewing the crater rim. At about mid day we reached Plawangan and had our last lunch at post III. An hour rest then we set off into the last stage of trekking, about 8km to Senaru which took 4hours with gentle slope. Finnaly we arrived Senaru at 3:30pm. This was the best trekking I've ever done. Only 3D/2N for about 26km plus the summit was very rewarding.

My experiment with GPS did not seem succesful. We had problem with battery supply, e-Trex couldn't pick any signal on the last stage due forest density. We had arranged taxi to pick us up at Senaru and take us to Mangsit -5km outside Senggigi where we found a place to stay. I am now sitting in backyard of Nusa Bunga with direct view to the beach. Today we are going to Gili Trawangan from Bangsal Harbour. Oh yeah with aching legs off course !

For more pictures see on : Photobox

Labels: ,

Thursday, September 22, 2005

Menaklukan Diri Sendiri

gantsara

Buku ini bercerita tentang perjalanan 4 bulan 2700 km sendirian menembus daratan Mongolia. Ian D Robinson adalah orang dari barat pertama yang melintasi tempat yang belum banyak dijelajah dengan menggunakan kuda.


Penerbit : Harper Collins New Zealand (2004)
Paperback : 237 hal
ISBN : 1 86950 520 4
Harga : SGD8

Saya menemukan buku ini di tumpukan buku2 yang di jual di Bras Basah Complex. Nanar saya menatap tak percaya. Ah bahkan di amazon-pun sulit sekali mendapat referensi buku ini. Entahlah mungkin karena tidak terlalu populer.

Gantsara dalam bahasa Mongolia berarti sendirian. Di tahun 1992 Ian melakukannya ketika saat itu Mongolia belum terbuka untuk turisme. Belum ada peta yang memadai. Sebagian peta bahkan ditulis : Data Incomplete. Rentang perjalanan adalah dari Ulaan Bataar hingga Tavan Bogd melintasi padang dan pegunungan yang mengesankan.

Buku diawali dengan argumentasi terhadap diri sendiri tentang motivasinya. Terlalu pendek untuk menjabarkan tapi paling tidak menampilkan karakter Ian. Seorang 24 tahun Kiwi's yang ambisius dan terkadang terlalu keras kepala. Dengan bekal sedikit bahasa yang ia pelajari selama enam minggu persiapan, Ian mulai memasuki budaya nomaden suku Mongol.

Ia harus berjuang menaklukan kuda karena sungguh ia tak terlalu lihai mengendalikannya. Hidup menumpang dari ger (tenda) satu dengan yang lainnyaa. Mengganti kuda lagi, menghalau ekstrem suhu, menikmati teh cina dan kembali naik kuda. Treknya sendiri sungguh menantang. Bukan saja sangat panjang, namun benar-benar menggambarkan negeri Mongolia yang masih perawan. Kehidupan dari dekat suku Mongol tentang pola berpindah mereka. Bagaimana mereka bahkan bisa bertahan dengan hanya berbekal ternak menempuhi perjalanan seumur hidup mereka. Bagi Ian itu adalah kehormatan buat mereka.

PS : Good luck for Nef dan August Weng untuk menjelajah Kathmandu. You guys are lone rangers !!

Wednesday, September 21, 2005

Extreme Blogger : ngeblog dari Kutub Utara



Everest is very dangerous, but crossing the North Pole, which I attempted to do...is ten times more dangerous.
Reinhold Messner



Simak saja dalam salah satu podcasting di ITConversations upaya Ben Saunders yang menyeberangi Lautan Artik dari Cape Arktichevsky hingga Canada sejauh 1240 mil. Sendirian dan tanpa dukungan. Melewati ekspedisi yang sangat traumatik : seorang wanita asal Findlandia meninggal dalam waktu 24 jam di lautan artik, seorang angkatan laut asal Perancis jatuh dalam lapisan tipis es dan diselamatkan karena frosbite yang parah, seorang Amerika diselamatkan karena frosbite dan patah kaki. Ia tercatat sebagai penakluk Kutub Utara termuda dalam sejarah (23th) tanpa dukungan bersama sesama Briton -Pen Hadow.

Menariknya Ben Saunders adalah pioner dalam hal teknologi khususnya mengirimkan gambar video real-time dan update catatannya dalam blog sejak ekspedisi April 2003. Fotonya juga menakjubkan walau ia mengaku bukanlah photographer. Tapi bertahan dalam suhu ekstrem -47C selama 72 hari sendirian mungkin untuk membuktikan sejauh mana kemampuan manusia.

Upss...dengerin cerita tentang serangan beruang kutub seru banged...


Labels:

Sunday, September 18, 2005

Mt Semeru Trekking Log by Google Earth


Experiment selanjutnya adalah integrasi data GPS dengan Google Earth untuk keperluan outdoor adventure. Data diatas diperoleh dari treking hampir dua tahun yang lalu. Karena peta topography Indonesia susah didapat, memaksa kami membawa GPS untuk jaga-jaga.

Dengan freeware dari GPSUtility data ditransfer dari e-Trex Garmin ke PC. Persoalannya e-Trex tidak memberikan USB connector (untuk produk terakhir Garmin ini sudah dalam bundle-nya). Terpaksa membuat sendiri dengan RS232 (gambar disini).

Edisi free Google Earth tidak mengijinkan integrasi dengan GPS kecuali merelakan US$30 untuk membeli Google Earth Plus. Dengan keterbatasan, data input dengan manual, hasilnya masih kasar. Paling tidak ini bisa untuk rujukan kawan2 yang akan trekking ke Semeru. Next mountain ???

Labels:

Friday, September 16, 2005

MOBLOG : Untuk Travel Bloggers





Baru sehari menikmati Motorola A1000 langsung penasaran untuk konfigurasi dengan Mac lewat iSync. Saya hanya menuruti petunjuk disini, juga integrasi dengan Sendo X -yang saya pakai dalam 8 bulan terakhir. Jejaknya :
/Applications/iSync.app/Contents/PlugIns/ ApplePhoneConduit.syncdevice/Contents/PlugIns/ PhoneModelsSync.phoneplugin/Contents/Resources/
MetaClasses.plist


List-nya sudah ada yang biasa diaplikasikan untuk Sony Ericsson P910. Beberapa video dan data saya transfer dengan bluetooth USB adapter, plus configurasi dengan Windows XP. Semua berjalan mulus baik Sendo-Moto, PC-Moto, Mac-Moto.

Sasaran saya sebenarnya adalah MoBlog -layanan mobile blogging oleh singTel. Ide awalnya menciptakan diary atau travel journal dengan menggunakan fasilitas mobile. Saya menikmati hasil moblog Robert Clark tentang road trip ke Amerika. Kualitas foto2 nya sangat menawan walau dengan 1.3 megapixel kamera Sony-nya. Saya sempat curiga dia make kamera yang lebih manteb. Rencananya adalah melakukan hal serupa selama trekking ke Lombok dan Bali akhir bulan ini. Ini mungkin sebuah cara baru untuk report-on-demand dari traveller. Hayakksssss....hssss ngimpi wae...


Labels: ,

Tuesday, September 13, 2005

Kulit saya coklat, trus kenapa ????

Ada ironi tentang dua blogger Singapura yang dinyatakan bersalah karena dianggap menyebarkan racist dalam blogs dan commentsnya. Ah ya jadi ingat pengalaman pribadi. Dalam kurun waktu empat tahun hidup di negara mayoritas kulit putih dan 7bulan dalam negara mayoritas kulit kuning banyak peristiwa kecil yang menuntun pada kearifan ras.

Insiden lebih sering terjadi berurutan dengan pola yang berbeda. Semua bermuara pada stigma. Bahwa berkulit anu pastilah seperior, bahwa agama anu adalah yang terbenar, bahwa ras anu adalah terbaik di muka bumi ini. Tapi ketika kita dihadapkan pada realitas bahwa didunia ini ada beratus ribu ras, bermacam agama dan bermacam budaya maka kembali kepada pada itu tadi kearifan. Menerima atau mengingkarinya. Bahkan Hitler-pun mengakui :

"I have never regarded the Chinese or the Japanese as being inferior to ourselves. They belong to ancient civilizations, and I admit freely that their past history is superior to our own. They have the right to be proud of their past, just as we have the right to be proud of the civilization to which we belong. Indeed, I believe the more steadfast the Chinese and the Japanese remain in their pride of race, the easier I shall find it to get on with them."
the Political Testament of Adolf Hitler (1945)

Sebagai individu, kita berangkat dari sosial kultur yang berbeda. Saya misalnya: orang Jawa, kulit coklat, muslim. Ketika saya hidup di negara kulit putih saya adalah minoritas, dan ketika saya hidup di negara sekuler saya adalah minoritas, juga ketika saya hidup di lingkungan anglo-saxon saya adalah minoritas.

Pertanyaannya :
[1] Apakah saya bisa menerima mereka
[2] Apakah mereka bisa menerima saya
[3] Adakah sesuatu (ie : law enforcement) yang melindungi saya
[4] Adakah itikad ("will") untuk memberi ruang bagi saya

Related sources :
Tomorrow : Agregate Bloggger dari Singapura
Hitler : Who is He from Wiki
Ini biangnya di UK (Inggris)








Labels:

Saturday, September 10, 2005

Lantern Safari : anak-anak itu


foto album selengkapnya disini

Ini sebenarnya proyek bersama yang digagas temen-temen. Gimana klo belajar moto anak-anak dan dipostingkan dengan sebuah tag di Flickr. Tapi apa daya saya tersisip ketemuan. Juga waktu yang singkat membuat semua dalam ketergesaan. Lantern Safari ini dilaksanakan di Chinese Garden menyambut mid autumn bagi masyarakat Cina. Indah sekali...apalagi danau disana disulap menjadi pre-jurasic dengan bermacam dinosaurus dan gunung api. Maaf ya teman2....

Labels:

Pulau Hantu : there's wildlife here


Link untuk lihat foto selengkapnya

"Mbar, mau ngga ke Pulau Hantu?" seorang teman menawarkan. Tanpa pikir panjang aku mengiyakan. Padahal "Ufff busyet dimana tuh?" pura-pura menyembunyikan gap-geop (gagap geography). Yo wis..pokoknya ikutan apalagi katanya ini dalam rangka field trip sekolahannya.

Pagi-pagi sudah bersiap di West Coast ferry terminal yang ternyata sebelahan dengan pelabuhan bongkar muat. Ada sekitar 25 orang yang ikutan. Semua dimasukkan dua perahu. Jeblung...weh ada AC dan tipi segala ...seumur-umur naik ferry di Singapura ngga ada fasilitas beginian (lagi2 ndeso-nya keliatan..!). Hanya sekitar 30 menitan kami sampai juga. Oh ini toh.....

Pulau Hantu menurut legenda adalah hasil dari perbuatan Jin yang mengutuk kedua ksatria yang bertarung mati2an hingga darahnya mengotori laut. Seorang satria menjelma menjadi Pulau Hantu Besar dan satunya Pulau Hantu Kecil. Keduanya dipisahkan oleh sebuah jalan menjadi seperti lagoon. Jikalau pasang naik, jalan ini bakal lenyap.

Sekitar th 80an pulau ini mengalami reklamasi sebagai bagian dari Pulau Bukom yang menjadi pusat kegiatan Shell untuk pengolahan minyak. Efeknya masih terasa, kehidupan liar belum begitu banyak,tidak seperti Pulau Ubin. Tapi walau begitu saya tetap bisa menemukan mahluk hidup disini: burung heron, grasshopper, crab, berbagai macam kerang, pohon bakau, juga ikan.

Jadi ini hasilnya...

Labels:

Thursday, September 8, 2005

Me and Bandana (3)


gitri

Hmm ini adegan memoto Elmo atas courtessy juru kunciToa Payoh. Saya meminjam kamera gitri-nya -yang selalu dikeluhkannya itu. Wow ada tampilan menu yang membuat saya jingkrak2. Ada photo effect : vivid, neutral, bw, sephia, and custom level yang bisa disetel. Juga ISOnya bisa nyampe 50......nyesel kenapa dulu ngga beli ini ya...

Ohya gimana rasanya masuk Tomorrow dan BoingBoing via Cory ? Wakksss gak berasa...

Labels:

Monday, September 5, 2005

Me and Bandana (2)

Singapore videoblogger Ambar
Originally uploaded by gruntzooki.

Thanks Cory -taken with Exilim EX-S3...sexy camera
I just enjoyed Flickr uploader for Mac OS X. I know it's tooo late (throw me a stone .....)

Labels:

Me and Bandana (1)

20050902-4
Originally uploaded by
Indrani Soemardjan

I am not sure when I started wearing bandana. May be when I cut my hair just before moved in Singapore. Now growing wildly and became nuisance when sweaty (yukss...specially after running to catch the bus !).

Sugestion for other use of bandana :
[1] Tissue for wipe your face
[2] Cover your mouth and face if you'll rob the bank ....ups sory. I mean this is essential if you're riding motorcycle.
[3] Tea towel in the kitchen ...true someone use it when I was in Nias
[4] Bandage for first aid. It proven when I used it for a girl who been bitten by scorpio.
[5] Clean up my glasses when get steaming
[6] Perfect hiding for your spot and comedo
[7] Clean up my camera lenses when it get mucky
[8] Clear-up your buggies on the nostril (yeksss..)
[9] Wipe your computer screen when you spilled coke on it
[10] You look cool .....definitely !

Thanks Rani

Labels:

Sunday, September 4, 2005

Bloggers Night with Cory Doctorow




This is the first time I had a night out with Singaporean Bloggers Community. I knew some of them like Mr Brown (the godfather) , Mr Miyagi and of course the controversial XiaXue. The three are fomously appears in newspaper everyday. Several bloggers set up an agregate called Tomorrow which try to encourage bloggers to speak freely (hmmmm not so realistic about this). It's different athmospher in Singapore compared with Indonesia. Politic issues became so apparent when meet with sensitive and personal values.

Anyway, I met bunch of nice guys like : Ash, Preetam, Neil, Brandon, and others...Special guest was Cory Doctorow. He had few interesting session about blogs and copyright issue. I interviewed him about journalist and bloggers relationship. Great night..

Related articles :

Cory's Campaign In Singapore (video and podcasting series)
Cory Doctorow on Copyright and Future Media (full coverage in podcasting)
Singapore Writers Festival Blog
Flickr Page SWF Tags

Labels: ,

Thursday, September 1, 2005

The Maid : Bumbu Mistis Ramuan Asia




Untuk membuat debut international rasanya sutradara Singapura Kelvin Tong ini percaya ramuan horror dan mistis. Saya agak pesimis ketika membaca proyek ambisius yang memakan dana terbesar (SGD 1.5m) bisa mengetuk pintu industri Hollywood. Maka saya nonton juga film ini.

The Maid berawal dari seorang pekerja domestik muda dari Philippine bernama Rosa Dimaano -dimainkan dengan sangat apik oleh artis Alessandra de Rosi untuk bekerja pada keluarga Teo. Sebuah keluarga sederhana Singapura yang menggantungkan hidup dari seni pertunjukkan teater Cina. Keluarga Teo mempunyai anak laki-laki Ah Soon yang mengalami cacat mental.

Rosa mengawali pekerjaaannya tepat di hari pertama pada bulan ketujuh (Seventh Month) kalender Cina yang dipercaya sebagai bulan dibukanya pintu neraka. Hantu-hantu akan keluar dan mengganggu manusia. Untuk selamat di bulan itu banyak sekali pantangan. Jangan berjalan di malam hari, jangan menjawab jika seseorang menyapa, dan jangan berbicara dengan orang tak dikenal. Bagi Rosa semua ini adalah cerita untuk menakut-nakutinya.

Keadaan kemudian berubah ketika ia mulai melihat hantu yang berkeliaran di rumah, di jalan, dimanapun ia berada. Hanya kemauan untuk bertahanlah yang membuat ia tetap bekerja untuk keluarga Teo.

Saya menonton sendirian -sebuah keputusan yang salah. Iya..karena sungguh film ini horror betulan (ah mana ada horror ngga betulan !). Apalagi saya nonton di Eng Wah Digital Cinema dengan sound system yang garang itu. Dari sisi cerita tidak ada sesuatu yang baru. Mungkin karena saya jenuh dengan cerita berbau klenik ala Indonesia. Yang saya nikmati di film ini adalah cara bertutur yang menarik. Sedikit membosankan di depan tapi visualisasi cerita yang boleh dikata lumayan. Patut diacungi jempol adalah sinematography dan art direction yang mengesankan. Film ini juga lebih mengesplorasi visual dan sound ketimbang dialog yang berbusa-busa. Ini yang agak melemahkan karakter didalamnya. Terkecuali Benny Soh sebagai Ah Soon yang lebih berakting dengan gerak. Ia tampil sangat menawan apalagi ini adalah film pertamanya.

The Maid adalah film Singapura yang pertama saya tonton. Oh dan mereka mengklaimnya sebagai produk asli Singapura. Kabar terakhir film ini akan di bawa ke pasar Amerika bulan November ini. Hmm kita liat apakah Hollywood suka klenik....