Thursday, July 31, 2008

Mlaku-mlaku ke San Francisco dengan BART


Oh bukan Bart Simpson ituh tapi ini adalah system kereta yang menghubungkan kawasan kota suburban dengan San Francisco. BART (Bay Area Rapid Transit) hanyalah salah satu dari beberapa moda transportasi yang melayani wilayah ini.


Rencana saya adalah dari Sunnyvale menuju SF dalam acara Indonesian Day yang diadakan di downtown San Francisco. Dengan menggunakan Peta Trip Planner dari Google yang sekarang berintegrasi dengan “ Public Transit” jadi kelihatan gampang. Google Transit sementara ini hanya memberikan publik transport di US, beberapa di Eropa, Canada dan Australia. Di Asia sendiri baru negara Jepang yang tercover. Lebih enaknya Google Transit memberikan estimasi durasi perjalanan kesana termasuk biaya. Yang terakhir ini cukup membuat saya mikir dua kali naik mobil ke SF. Dengan angkutan umum cuma bayar $9.75 vs $24.31 (belum termasuk parkir yang mencekik di SF).

Sebenarnya ada dua alternatif menuju SF dengan kereta. Yakni BART dan Caltrain. Jaringan BART Selatan Bay Area dimulai dari stasiun Milbrae, lumayan jauh dari rumah. Untuk mencapai sana saya kudu naik Caltrain dulu kemudian pindah peron. Tapi sebenarnya Caltrain ini bisa langsung ke SF cuman frekuensi kereta yang jarang (perjam weekend). Beda dengan BART yang tiap 20 menit.

Berangkat cuma jalan kaki ke stasiun Sunnyvale. Mayanlah..20 menit. Tadinya kepikir untuk bawa sepeda saja (disediakan kompartemen khusus sepeda) tapi berhubung bawaan kamera dll yah kita coba jalan dulu. Tepat 10:14 hingga turun 10:58 di Milbrae. Akibat delay 6 menit jadi telat juga ambil BART.


Caltrain ini adalah kereta dengan dua tingkat. Jadi lebih tinggi dan sedikit lebih leluasa. Di bangku atas bahkan tersedia colokan listrik bagi kaum komuter yang sibuk. Sedangkan BART masih dengan konsep lama seperti kereta urban lain. Yang asik sih keduanya tetap memperbolehkan sepeda walau dengan tempat khusus.

Koneksi antara BART-Caltrain gampang sekali. Semua tiket dijual dengan mesin, ngga ada manusianya. Hanya pas naik kereta barulah dicek satu persatu. Kereta BART saya kayaknya bikinan lama. Kaca ngga double glazed jadi insulasi akustik ngga bagus. Kenceng banget suara dari luar terutama jika berada di terowongan. Sabtu itu lumayan penuh, apalagi mendekati kota SF.

Yang menguntungkan naik BART ketimbang Caltrain adalah letak stasiun akhir. Kalau naik BART dijamin gampang keliling kota karena diturunkan di sepanjang Market St. Sedangkan Caltrain turun di King St, sekitar 8 blok jaraknya. Nah kenapa tadi saya kepikir sepeda yak karena itulah alasannya.

Saya memilih Montgomery Station semata-mata pengen jalan lewat Saks Fifth Avenue. Ada apa disini? Halah kalau mau shopping ya silakan dipuasin. Sepanjang Post St bisa milih apa aja. Saya? He he he…mana mau jadi korban globalisasi atau “brandwashing”

Sesampai Union St menikmati tarian dan musik Indonesia sambil makan rendang dan sayur gori. Ehee ketemu Jenn yang mencangklong kamera (aaah…sempat salah tebak orang loh). Beli cendol bareng hingga saya memutuskan menuju Marina District. Dari Union Square mlumpat saja naik tram legendaries itu. Kalau berani ya gandulan ditepinya. Bayarnya $4 per orang, nyampe di tepi dermaga pas menghadap Alcatraz itu.


Karena pengen liat view, saya belain jalan kaki ke Fort Mason. Hari itu sedang ada Festival of Sail dengan adegan battle on the sea. Ada dua kapal layar kuno berhadapan dengan dentuman meriam. Sambil jalan saya bisa melihat papan nama Ghiradelli gede banget. Yup ini adalah Chocolate Factory di kota SF. Sekalian disambangi walau ternyata enggak seperti Cadbury World di Birmingham Inggris.

Saya putuskan pulang dengan Caltrain aja deh. Tapi ngga mau ambil tram. Kenapa? Antrinya itu panjaaaaang banget. Tahun lalu dibelain ngantri karena dingin banget apalagi melihat bagaimana tram tadi diputar untuk setiap memulai rute baru. Yaks…akhirnya memilih pake bis elektrik atau disebut Muni Metro menuju daerah Embarcadero. Elektrik bis ini nyaman banget dengan kursi dan interior kuno. Bentuknya yang seperti VW Beetle terkesan antik. Cat warna kuning kliatan ngejreng banget.

Turun dari Muni saya milih jalan aja sambil melihat pemandangan banyak pelabuhan SF yang membujur. Karena bukan jalur turis, rasanya nyaman dinikmati sore hari. Yang menurut saya agak impressive adalah jalan dibawah jembatan SF-Oakland Bay Bridge yang membujur tinggi. Struktur yang menawan ngga kalah dengan jembatan SF merah yang terkenal itu.

Lewatlah saya di stadion baseball Giants. Pendukung setia klub ini mulai berduyun-duyun datang. Ohya disini gampang banget ditemui calo tiket. Sambil menahan laper, trus aja menuju stasiun Caltrain yang letaknya ngga jauh dari stadion.

Tepat pukul 7 sore, Caltrain membawa saya balik lagi ke Sunnyvale. Kali ini hanya sekitar 1 jam 15 menit.




Summary :

Moda transport kereta di Silicon Valley area
VTA (termasuk bis)
Caltrain
BART

Moda transpot kereta di kota San Francisco :
Muni Metro
Tram atau Cable Cars

More about Google Transit

Labels: ,

Wednesday, July 30, 2008

Iklan "Tiket Gratis" akan dilarang di Malaysia?

Dulu saya sempat melotot melihat tawaran budget penerbangan Ryanair £1 atau sekitar 15 ribu rupiah. Eh setelah ditambah macem2 kena juga £89. Ternyata memang di Eropa praktik jualan "tiket gratis" ini memang ngga boleh. Tapi tetep aja dijual dengan harga yang silly asal enggak zero itu tadi. Trus kenapa Malaysia? ehm...siapa sih maskapai yang sering jualan tiket ini?

Himbauan meninjau kembali iklan maskapai yang menjual 'zero fare' atau tiket gratis karena menyesatkan dan sudah saatnya untuk dilarang, disampaikan oleh Asosiasi Tour dan Travel Malaysia (Matta).
"Tidak ada yang namanya tiket gratis. Ini berarti konsumen seharusnya tidak membayar apapun tapi nyatanya kemudian dikenakan ratusan ringgit fee". Presiden Matta Ngiam Foon menuturkan lebih lanjut bahwa praktik advertasing seperti ini dianggap melanggar hukum di New Zealand, Australia dan Eropa. Negara2 tersebut meminta iklan menyebutkan biaya pajak, tambahan biaya (charges), surcharges dan biaya fee pada tawaran iklan yang dijual pada masyarakat. Saat ini biaya2 tadi tidak dimasukkan dalam harga tiket dan apa yang disebut "tiket gratis" ternyata tersedia terbatas. The Star Malaysia, July 28

Labels: ,

Monday, July 28, 2008

Direktori Low Cost Airlines Asia Pacific per Juli 2008

Updates Berita Low Cost Airlines Asia :

1. Aero Asia International, budget flight dari Pakistan dilarang terbang karena gagal mencapai standar keamanan sejak May 2007.
2. Oasis Hongkong dalam proses likuidasi per 11 Juni 2008. Berita selengkapnya di http://www.oasishongkong.com/
3. Pacific Airlines yang beroperasi di Vietnam ternyata dibeli oleh Jetstar (joint) dan berganti nama menjadi Jetstar Pacific. Jetstar sendiri adalah anak dari Qantas dengan menanam saham 18%.
4. Freedom Air yang melayani penerbangan murah Australia-NZ berhenti beroperasi pada bulan Maret 2008 dan diambil alih oleh ibunya Air New Zealand.
5. FlyAirasiaXpress (FAX) diambil alih oleh MASwing (bagian dari Malaysia Airlines) untuk Sabah dan Serawak (based di Miri). Sedangkan AirAsia Kualalumpur mengkonsentrasikan pada AirAsia X yang berambisi menjadikan penerbangan hub menuju Eropa. Saat ini AirAsia X melayani KL-China (Hangzhou & Tianjin) juga KL- Australia (Gold Coast, Perth -
mulai November 2008).

Komentar Ambar :

Kaget juga membaca Oasis dilikuidasi padahal airlines ini yang diramalkan jadi saingan berat Airasia untuk rute ambisius Malaysia- UK. Agak ketar-ketir juga melihat masa depan low budget airlines apalagi kalau melihat harga minyak mentah yang naik (eh udah turun dikit ding..). Kita lihat saja apakah ambisi Airasia ini bisa kesampaian. Beberapa airlines budget di USA mulai membicarakan merger. Sedang di UK sendiri, gairah naik pesawat mulai berkurang, diganti naik kereta. Alasannya apalagi kalau bukan soal emisi karbon dan gaya hidup hijau. He he he...atau kembali era Hippies tahun 70'an pake Magic Bus nyebrang London ke India (http://www.magicbus.info/)


=====================================


INDIA

IndiGo
SpiceJet
Air Deccan
GoAir

INDONESIA
Lion Air
Indonesia AirAsia
Citilink Garuda Indonesia

JAPAN
(website in japanese, book by phone except Skymark)
Air Do
Skynet Asia Airways
Starflyer
Skymark Airlines

KOREA (website in korean)
Jeju Air
Hansung Air

MALAYSIA
AirAsia


PAKISTAN
Air Blue

PHILIPPINES
CEBU Pacific Air
Air Philippines

SINGAPORE
Jetstar Asia
Tiger Airways
Singapore AirAsia
Silkair Singapore Airways


THAILAND
One-Two-Go
Nok Air
Thai AirAsia
Bangkok Airways

VIETNAM
Jetstar Pacific


AUSTRALIA
Jetstar
Virgin Blue

NEW ZEALAND
Pacific Blue


Labels:

Sunday, July 27, 2008

Direktori Hostel Backpacker Murah di Singapura

Keterangan :
Dorm (asrama) adalah banyak tempat tidur dalam satu ruang. Bisa single bisa tingkat (bunkbed). Kadang dipisah co/ce tapi ada yang campur.
Breakfast free atau fasilitas dapur tidak disebutkan harus masak sendiri. Tapi sebagian besar begitu. Semua bahan disediakan dari teh, kopi, telor, roti etc cuma bikin sendiri.

Updated as 27 July 2008 dengan mata uang Singapore $


Backpacker Cozy Corner Guesthouse

490 North Bridge
Tel: (+65) 6338 8826, (+65) 6224 6859, (+65) 6339 6128
One of the many backpackers located in the city, Backpacker Cozy Corner provides you with the basic essentials a budget traveler requires. This modest size hostel contains both air-conditioned and non air-conditioned dormitories and private rooms.
Facilities: Free internet access and breakfast, laundry and lockers.
Price: S$11 (Dorm) to S$48 (Room)


Betel Box Backpackers Hostel

200 Joo Chiat Road
Tel: (+65) 6247 7340
Betel Box almost gives you a “home-stay” experience in Singapore. With so many local intricacies, this hostel provide you with the best of both worlds; old world charm in a new generation setting. The shophouse-style accommodation is tastefully furnished with antique fittings, an extensive library and an assortment of games.
Facilities: Kitchen, free internet access, library & games. Breakfast included.
Price: S$20 (Mixed Dorm, S$22 (female Dorm) to $50 (Room)

Bugis Backpackers Hostel

162B Rochor Road, Bugis Village (booking via email at info@bugisbackpackers.com)
Tel: (+65) 6338 5581 Fax: (+65) 6338 8192
Stay where it’s all happening! Bugis Backpackers Hostel is ideal for those who love to shop, eat and party. In the hustle and bustle of city life, this backpackers’ resides in the centre of it all and is walking distance to all your favorite attractions such as Little India, Chinatown and Arab Street.
Facilities: Laundry, kitchen, internet access. Breakfast included.
Price: $20 (Dorm) to $109 (Room)

City Backpackers
City Backpackers LLP
2A Jalan Ayer (Off Geylang Lorong 1)
Singapore 389141
Reception hours: 9am to 12 midnight daily
reservations: HERE (24 hours, 7 days)
Tel: 65-64925204(Reception hours)
Email: enquiries@citybackpackers.com.sg
Price : $19 (Dorm)

Fern Loft Backpacker (Singapore) Hostel

693A East Coast Road
Tel/Fax: (+65) 6449 9066
The beach, the bar and the bed! That’s all you need to complete your vacation. Fern Loft is a great chill-out place for beach bums. If you’re looking to get a tan or wet under the sun, the beach is just a 15 minute stroll away.
Facilities: Laundry, Bicycle Rental. Breakfast included.
Price: S$20 (Dorm) - S$60 (family room)


Fragrance Backpackers Hostel

63 Dunlop Street
Tel: (+65) 6295 6888
Part of Fragrance chain of hotels, Fragrance Backpackers Hostel is the latest addition located just outside the central business district. Fragrance is known for its budget hotels so in 2005, they decided to set up a budget hostel for travelers.
Facilities: Daily housekeeping, games room, beer lounge, pantry, laundry and lockers.
Price: S$22-25 (dorm)

Hostel One66

Blk 166 Woodlands Street 13 #01-545 (no bar and no party!)
Tel: (+65) 9751 6451 Booking at hostelsingapore
Discover the 'genuine' face of Singapore. This city doesn't only operate business but families and communities too. Live among residents in Woodlands, an established and relatively large neighbourhood north of the island. Dubbed as the 'Karung Guni' (meaning 'rag and bone man') hostel, it uses recycled items to creatively decorate the interior of the hostel.
Facilities: Laundry, kitchen, free internet access, lockers, free coffee and tea and library.
Price: S$18 (Dorm) to S$55 (Room with attached bathroom)

Prince of Wales Backpacker Hostel

101 Dunlop Street
Little India
Tel: (+65) 6299 0130
If you're craving for a piece of Aussie culture, head down to Prince of Wales (POW) Backpacker Hostel. It's not only a lodge for young backpackers but a pub that's typically Aussie.
Facilities: Free breakfast, BBQ facilities and pool table.
Price: $20 (Dorm) to $50 (Room)


Sleepy Sam’s Bed & Breakfast

55 Bussorah Street
Tel: (+65) 9277 4988
Nestled in the centre of Arab Street - the middle-eastern village in Singapore - Sleepy Sam's location is perhaps the main reason for its popularity. Listed as 'Singapore's highest rated bed & breakfast for backpackers', this hostel isn't exactly as dormant as its name purports to be.
Facilities: Laundry, kitchen, BBQ and lockers.
Price: S$25 onwards (Dorm) - $79 (private double room)


Summer Tavern
31 Carpenter Street
Tel: 6535 6601
Stay close to where all the action is! For those looking to get a glimpse of Singapore’s party scene, Carpenter Street is an excellent location to kick off your shoes and chill or doll up for an evening of pub hopping. Located just around the corner from Boat Quay and Clarke Quay, Summer Tavern contains 90 beds in four air conditioned dormitories.
Facilities: Laundry, kitchen, lockers, library, free local telephone calls, internet access and breakfast.
Price: $40 (Single Dorm) to $140 (Quad Dorm -satu kamar berempat)

The InnCrowd Backpackers Hostel

73 Dunlop Street
Tel: (+65) 6296 9169
Its name speaks for itself. Tourists from all regions will be most comfortable staying here. It almost reminds you of home with its laid-back culture and easy-going regulars. Be part of The InnCrowd Backpackers Hostel. Be part of one of Singapore's most popular backpackers.
Facilities: Free breakfast, kitchen, laundry, library and sundeck.
Price: S$20(Dorm) to $59 (Room)


Vita Hostel

50 Carlisle Road
Tel: (+65) 6239 6681 / (+65)6227 9817
Traveling in a pack? Vita Hostel is the ideal location for students touring in groups or families. This three storey lodge can hold up to 50 people a floor with all rooms furnished with air-conditioning, wardrobes, study tables and they are all exceptionally clean.
Facilities: Laundry, canteen, lockers, BBQ area. Breakfast included

YMCA International House

1 Orchard Road
Tel: (65) 6336 6000
Located right in the heart of Singapore’s shopping, tourist, business and entertainment centre, YMCA International House is an excellent location to rest your tired feet and after a long day of shopping, sightseeing or meeting. You could even take a dip in their rooftop swimming pool while enjoying Singapore’s cityscape.
Facilities: 24 hour reception, swimming pool, gym, snooker room, cyber café, fax and photocopy services
Price: S$95(Standard) to S$145 (Superior)

Sumber diambil dari Streetdirectory sedang yang lain silakan dipesan di hostel.com

Labels: , ,

Thursday, July 24, 2008

Maskapai Indonesia tetap masuk daftar blacklist di Eropa

Maskapai Indonesia tetep dimasukkan dalam daftar negara yang dilarang terbang di Eropa. Keputusan yang dikeluarkan Komisi Eropa per kamis 24 Juli 2008 ini disambut dengan penuh kekecawaan dan kemarahan dari perwakilan pemerintah juga berbagai praktisi penerbangan Indonesia. Efek langsung sih ngga ada karena tidak ada maskapai Indonesia yang punya penerbangan langsung ke Eropa. Tapi jelas akan memukul VIY2008 dan susah jualan tiket pesawat di Indonesia kepada publik Eropa.

Eh baru tahu kalau industri penerbangan Indonesia adalah salah satu yang paling besar pertumbuhannya di dunia ini.

"Indonesia's airline industry has boomed since deregulation almost a decade ago, making it one of the fastest growing anywhere in the world. Some 39 million people traveled by air last year, up from 12 million in 2002, according to official data. There are now almost 50 Indonesian airlines, up from just a few state-owned operators a decade ago".


Sumber : Wall Street Journal (http://tinyurl.com/6ck9bg) & Antara (http://tinyurl.com/6dysqx)

Labels: ,

Sunday, July 20, 2008

Membuat Watermark dengan Adobe Lightroom Beta 2.0



Bagi pemakai setia Adobe Photoshop Lightroom (LR) Beta 2.0 atau edisi sebelumnya membuat watermark sebenarnya tidak susah. Hanya saja kelemahannya adalah watermark itu berujud default yang tidak bisa disetting seenaknya baik jenis font, gradasi, besaran font ataupun letaknya. Ini cukup menjengkelkan terutama jika photo2 itu memerlukan watermark yang letaknya tidak terlalu obscure (kliatan jelas).

Berikut prosesnya :
Langkah I Menambah informasi pada Metadata
Membuat "Presets Metadata" yakni memberikan info tambahan di photo termasuk hak milik yang secara otomatis akan terpatri (embedded) didalamnya.


  • Pilih photo yang akan dirubah.
  • Klik bar "Metadata" pilih "Edit Metadata Presets"
  • Ganti informasi disana pada IPTC Copyright berupa Copyright, Copyright status, Right Usage Terms (saya memakai CC Non Commercial), dan Copyright URL.
  • Di bar atas pada Presets, klik "Save Currents Settings as New Presets"
  • Namai Preset tadi dengan nama unik misalnya "Ambar" (jika si tukang upload lebih dari satu photographer untuk memudahkan identitas).

  • Klik Create
  • Klik Done
Langkah II Mengeksport photo dengan watermark didalamnya
Biasanya dalam file asli photo saya tidak mencantumkan watermark karena kemungkinan diminta dalam hi-res. Jadi biasanya yang saya watermark adalah yang khusus ukuran web (low-res) saja.

  • Pilih photo yang akan dieksport
  • Shift + Apple + E untuk Export lantas muncul kotak dialog.
  • Isi info yang anda inginkan termasuk folder destinasi, kualitas photo (ukuran dan resolusi), file naming etc..
  • Tambahkan presets export di kolom sebelah kiri dengan klik "add" menjadi nama unik misalnya "Ambar Medium Size HiRes"


  • Pilih pada Metadata info ; tick "Add Copyright Watermark"
  • Klik Export



Sampai disini bisa dibilang proses telah selesai dengan sepenuhnya bekerja di LR Beta 2.0. Catatan bagi pengguna LR 1.3 atau versi sebelumnya, fasilitas ini kagak ada tapi bisa dilakukan ketika photo diupload untuk pertama kalinya dengan membuat Preset Metadata seperti langkah I.

Hasilnya adalah seperti ini :



Watermark yang baik adalah bisa memproteksi gambar tapi juga ngga menghalangi pandangan. Nah saya jarang memakai LR untuk watermark karena alasan diatas. Biasanya saya import ke Photoshop CS2 lalu dikirim balik ke LR sebagai file dengan text. Jika photo anda berujud RAW maka photo watermark itu bisa dalam bentuk file yang lain (jpg, png, tiff) atau apapun yang membuat layers dimampatkan (flattened).

Workflow saya biasanya adalah LR 2.0 (RAW) > eksport (JPG) > Photoshop (bikin watermark aja, save as copy) > back to LR 2.0 (JPG distack dengan photo asal)

Dalam Lightroom ada fasilitas "stacking" atau naruh photo dengan nama sama dalam thumbnail yang berurutan (bisa dikompres view, misalnya punya 10 identical photo tapi hanya kliatan 1).

Posting ini menjawab pertanyaan Hiung. Nah kalau membuat watermark di Photoshop CS bisa kan?

Labels: , ,

Wednesday, July 16, 2008

Hong Kong Airport : the best in the world?

Well, at least that was the Hong Kong Airport as the best in this globe. The survey carried out by Skytrax World Airport Award 2008. This is the 7th time HK on the first pole successively . Skytrax said the survey

...are based on the results from 8.2 million questionnaires completed by airline passengers in 2007/8, covering more than 190 airports worldwide. The survey evaluates traveller experiences across 39 different airport service and product factors .... from check-in, arrivals, transfer through to departure at the gate.

You might wondered the second? yup it's Changi Airport the closet rival. Then followed by Seoul Incheon, KLIA Malaysia and Munich Airport. Do you see that 4 of them are from Asia?

San Francisco
came as the best airport in North America. I couldn't agree anymore since this is the only airport I used when commute across Atlantic. I found that online polling sometimes did not reflect the true opinion. I wasn't happy in Hong Kong. It was cold, gloomy and not friendly. It does have the facilities but doesn't have the warm. While Singapore might protested that on 2007 they've just started to operate shiny new terminal. In my opinion Changi is still the best.

So what do you think?

Labels: ,

Saturday, July 12, 2008

Mabok buah



Saya menemukan dua toko kecil yang jualan langsung dari petani. Keduanya juga menjanjikan organik dengan tanpa tambahan pestisida atau penyubur tanaman. Letaknya ngga jauh, cukup 2-3 blok saja dari rumah. Tapi hanya satu yang saya sambangi sekalian olahraga. Cherry Time dan Sunnymount Produce berjanji memberikan buah2an segar tiap hari.

Yang membedakan antara buah organik dan bukan sangat susah. Yang pasti terkadang bentuknya ngga "indah" seperti di supermarket. Bahkan terkesan ngga beraturan. Tapi percayalah jika dirasakan yang organik ini tampil lebih unggul. Rasanya lebih nyos dan punya flavour yang khas. Makanya saya bela-belain mlaku-mlaku beli buah untuk dibuat pies atau tart.

California dikarunia tanah yang rata dan subur. Juga suhu dan temperature yang lebih terjaga. Buah apa aja tumbuh disini termasuk anggur yang kemudian dibuat wine di daerah Napa. Musim panas ini dijamin membanjirnya buah berry, dari strawberry, blueberry, raspberry, cherry, peach, plum, nectarine sampe yang nama2 aneh lainnya. Saya sih seneng aja, mumpung disini pokoknya dicobain satu-satu.


Dari sekian hanya buah cherry yang paling mahal (kiri atas). Saya menemukan dua tipe yakni yang manis gelap dan yang sedikit kuning (ginger). Setengah kilo (1lb) sekitar $5.99, sedangkan plum dan peach jauh lebih murah. Manis tapi ada kecut sedikit. Grape fruit atau jeruk merah ini kesukaan kami untuk sarapan.

Untuk membuat resep terakhir dari cooking class di Sur La Table saya menemukan plumcot merah menawan. Hasil matangnya disini : Sur La Table Trial (4 end) : Summer Fruit Crostata

Labels: ,

Friday, July 11, 2008

Big Basin : among the big trees


With temperature soared in California we were heading to Big Basin Redwood Park. While Mr. C been gallivanting this area a couple of time, it was the first visit for me. Yes we're choose this because we haven't decide to go to camping anywhere in this state, and with lots trees guarantee we will not ended up dehydrated than ever (apparently this is a good excuse for Mr. C as he got heat stroke last time went cycling).

Packed with sandwich we went dribble a little loop. Started from Sequoia Trail from Park HQ then off to Meteor Trail to join Middle Ridge Road. Easy peasy walks. Some points we stop to take picture trees and finger size snake -the only animal we've spot that day apart from birds.

I have been busy cooking recently. Owww...and doing food photography as well. So yeah I might take some off for adventure stuff. But the good news is my outline about book of backpacking been agreed by publisher. It's right time to hiatus.

Sad news : about Pungkas Tri Baruno 20 years old Indonesian climber died in Denali National Park. Condolence to family and this country.

Labels: ,

Friday, July 4, 2008

Beda backpack untuk laptop dengan outdoor


Ini sharing aja perbedaan antara backpack untuk laptop dan untuk outdoor. Keduanya secara prinsip beda kegunaan. Untuk laptop, biasanya backpack didesain hanya mampu membawa barang <7 kg (rata-rata berat laptop 3.5kg plus lain2nya). Bentuk desain juga ada semacam padding di tengah untuk mengatasi guncangan. Jadi ada strap menahan pergerakkan yang seukuran lebar laptop. Di bagian spek-nya biasanya ada ukuran layar inch yang bisa muat. Paling umum sekitar 13-15inc. Jadi backpack laptop lebih ke berat ketimbang isi.

Sedang daypack outdoor, dirancang memang buat bawaan ringan. Ngga ada buat laptop atau business. Ada kantong2 untuk bawaan seperti botol minuman (spt jaring) atau tampungan minum untuk camel bag (sistem sedot). Kapasitasnya juga cuma 25-35liter saja. Ngga ribet banyak strap. Tanda lain biasanya sih daypack itu ngga pake pengikat pinggang yang gede. Paling cuma strap ringan.

Secara teknis backpack/daypack untuk outdoor lebih kuat (kalau yang bagus lha ya). Karena dirancang tahan cuaca dan tahan situasi luar. Sedang backpack laptop sih cuma enak manggulnya aja, distribusi beban ke dua bahu daripada cuma dicangklong.

Tapi kalau kepepet daypack outdoor juga bisa dipakai bawa laptop. Cuma harus ditambahkan strap mengikat. Ini saya jahit di daypack saya. Ngga susah kok, kan ada yang jual strapnya di luar.

Contoh disini : yang biru adalah backpack Targus untuk laptop dan yang merah Janspsort untuk daypack outdoor.

Labels: ,

Direct flight Taiwan-China

I heard a good news about direct flight from China Mainland to Taiwan. I experienced the inconvenient travel regarding those countries (if we agree Taiwan is part of China then only one country). You've got catch flight to Hongkong from Tao Yuan Airport then embark any other part of China by ferry to Shekou in Shenzhen for example. So today flight will open six decades paralyzed the tourism industry on both.

At first flight this week will follow another Friday to Monday only until the other agreements met bot parties. The chartered flight mostly to cater 36 round trip and limitation of 3,000 a day Chinese national arrived in Taiwan.

There will be 36 round-trip flights across the Taiwan Strait weekly, operating from Friday to Monday between six Taiwanese airports and five on the mainland.

Airlines who possible services these travel are :
Taiwan's China Airlines
Eva Air
China's China Eastern (based in Shanghai)
Hainan Airlines
Air China (based in Beijing)
China's China Southern (based in Guangzhou)

While Cathay Pacific based in Hongkong profiting as hub to mainland in recent situation will faces challenges from those airlines.

Labels: , ,