Thursday, February 26, 2009

Belajar Memanjat di Es Indoor di Skotlandia



Kinlochleven, Highland (antara Glencoe dan Fort Williams), Maret 2004

Sewaktu backpacking ke Scotlandia, saya sempat mampir ke Kinlochleven untuk training ice climbing. Program yang ditawarkan disana adalah semacam pengenalan. Sekitar tahun itu saya lagi getol belajar indoor climbing. Hampir tiap akhir pekan selalu disempatkan latihan di Birmingham. Rasanya agak pede-lah untuk mencoba hal yang baru. Kapan lagi kalau ngga sekarang, pikir saya.

Indoor Ice climbing di kaki gunung Nevis ini adalah yang terbesar di dunia. Skotlandia mungkin adalah tempat yang tepat karena sarana olahraga outdoor musim dingin lebih lengkap. Lha iyalah karena di negeri ini banyak highland alias gunung. Letaknya yang diujung utara pulau membuat puncak deretan bukit dan gunung Munro selalu diliputi salju jika musim dingin. Pas banget untuk menjajal kemampuan.

Karena bener-bener nol puthul alias bawah kothong alias pemula banget, saya booking lewat telpon. Semua instruksi saya ikuti dengan patuh. Mungkin karena lagi musim dingin jadi sepi peminat membuat saya bisa dapet slot dengan mudah.

Saya diminta memakai baju hangat (sistem tiga lapis) dengan celana tahan air. Semua alat disediakan disana, yakni mulai dari sepatu boot khusus ice climbing, crampon, kapak es (ice axe), helm dan juga harness berikut system belay.

Yang agak menyita waktu adalah penjelasan tentang setting sepatu boot dengan crampon. Sepatu untuk climbing ini dibuat dari plastik kuat sehingga kaku untuk melindungi engsel kaki. Beratnya juga dua tiga kali sepatu boot biasa dengan setting dibuat kencang. Rasanya begitu dipakai jalan seperti robot. Sedangkan crampon adalah lapis baja bergerigi yang ditambahkan dibawah sepatu boots tadi. Untuk ice climbing, crampon dibuat khusus dengan bagian tajam dimuka. Fungsinya adalah mencengkeram sepatu dengan es hingga bisa menapak ataupun memanjat. Karena kaki saya ukuran kecil (UK 5.5) proses seting antara boots dengan crampon agak lumayan. Saya juga diajari bagaimana memakai terutama agar ngga melukai tangan. Bagaimanapun untuk olahraga dingin, memakai crampon itu seperti naluri. Lha buat saya yang dilahirkan di ekuator ini harus berpikir keras mengulang proses tadi.

Secara umum system yang dipakai untuk pengaman hampir mirip dengan indoor climbing. Figure eight dengan single rope. Cuma saya ditunjukkan alat belay sedikit beda. Agak bergerigi dan self braking alias bisa ngerem sendiri. Helm dan harness juga wajib dipakai. Saya juga diajarin menggunakan kapak es.

Dalam dunia perkampakan es ada dua jenis. Yakni kampak untuk climbing dan kampak untuk jalan. Loh kok? Untuk climbing, kampak berujud lebih kecil dengan kurva ergonomis. Gagangnya juga pendek. Sedangkan kapak untuk jalan biasanya bergagang lebih panjang dan lurus. Ini digunakan ketika berjalan melewati salju untuk mengetahui kedalaman dan kepekatan. Jadi ujungnya itu dipakai seperti walking pole (tongkat jalan). Salah satu kegunaan lain kapak jalan ini adalah untuk self-rescue (penyelamatan sendiri) ketika terjatuh dari tebing es. Yakni menghentikan luncuran bebas dengan menggunakan kapak sebagi rem. Skill ini harus dipunyai jika sudah mulai melakukan mountaineering di gunung es. Itulah kenapa kapak jalan biasanya hanya satu, sedangkan kapak climbing selalu sepasang.

Kapak yang baik tentu saja yang ringan, juga kekerasan yang mampu menghujam es. So kapak untuk climbing pastilah lebih mahal karena secara teknis lebih sip. Kapak ditujukan untuk menancap di es dengan sekali ayun. Dalam hal ini kampak menjadi kepanjangan tangan ketika memanjat. Makanya harus ada tali (webbing) untuk diikatkan di tangan. Buat pemanjat es, kehilangan kapak es karena terjatuh rasanya seperti diamputasi tangan.

Indoor ice climbing itu ibaratnya sebuah freezer raksasa. Jadi dinding panjatnya tertutup dengan suhu dibawah nol. Di Ice Factor ini bahkan bisa sampai minus 50derajat Celcius! Tinggi dindingnya sekitar 15m di tiga sisi, dengan jumlah jalur 20 cukup untuk 20 orang. Karena untuk menjaga suhu, maka ruangan dinding panjat ditutup dengan rapat. Rasanya agak claustrophobic ...menyesakkan.

Pelajaran pertama adalah bagaimana berjalan di es dengan crampon. Berjalan itu tidak hanya datar tetapi juga miring. Posisi tubuh dan memahami kemiringan medan adalah kunci utama. Dimulai dari melangkah kaki, kemudian mulai menggunakan crampon. Jalan juga jadi melebar agar gerigi crampon tidak saling bersentuhan.

Selanjutnya, yah udah manjat saja. Kok gitu? Nah ini yang mungkin beda dengan panjat biasa. Yakni posisi kaki harus tegak lurus dengan kemiringan dinding. Rasanya membiarkan kaki tergantung bebas itu perlu pembebasan paradigma. Antara percaya pada tubuh dan alat atau melawan rasa takut.

Irama manjatnya adalah hujam – tahan – angkat. Percikan es yang terkena kapak juga harus diperhatikan. Jangan sampai kena mata atau muka. Semakin efisien semakin hemat tenaga dan cepat. Dalam beberapa menit saja berat kampak di kedua tangan saya rasanya jadi dobel.

Mengayun kapak juga menghisap tenaga dengan cepat. Belum lagi mengangkat tubuh pelan-pelan. Seperti climbing di bebatuan, kuncinya adalah kaki. Ini yang masih belum bisa saya penuhi. Tangan saya bekerja dua kali lebih berat membuat saya kecapekan begitu mencapai separoh rute. Mungkin karena nervous juga. Bisa dibilang saya selalu mengayun kapak dua kali karena ngga terlalu yakin dengan kedalaman hunjaman.

Suhu dingin di kotak freezer ini jadi tak terasa karena tubuh saya keringatan. Selama 2 jam berikutnya pelajaran ini berulang, hingga saya menyerah kecapekan. Es ternyata bisa lebih kuat dari batu.



Ice Factor
Leven Road, Kinlochleven, Lochaber PH50 4SF
01855 831100
http://www.ice-factor.co.uk
Lokasi antara B863 dengan B82
30menit dari Fort Williams atau 10menit Glencoe
Kursus indoor ice climbing 2.5jam £45

Labels: ,

Monday, February 16, 2009

Tips packing backpack gede di pesawat



Berikut tips yang mungkin membantu rekan-rekan lain kalau packing ransel gede di pesawat. Selama ini baik dalam negeri ataupun luar, saya selalu make ransel (2-3 biji) untuk bawa barang. Dari airlines klas budget seperti Airasia, Ryanair, hingga SIA alhamdulillah ngga pernah kejadian buruk.


1. Pastikan mengetahui batas maksimum berat yang diperbolehkan untuk bawa barang. Tiap airlines mempunyai aturan yang berbeda untuk barang ini. Ada yang dengan aturan berat dan ukuran (diameter, isi dan volume), juga ada yang menggunakan aturan berapa biji yang boleh dibawa. Jangan lupa siap2 bayar excess baggage kalau beratnya berlebihan.

2. Cover atau pengaman tas jangan sampai melebihi berat maksimum tadi karena resiko biaya tambahan. Ini kondisional sekali tergantung ketat tidaknya pengawasan bagasi. Pilihan terbaik adalah bullsack (tas duffel, panjang hitam bulat atau kotak) yang ringan atau bag cover yang menutupi fisik tas.

3. Kalau pergi berombongan check in, maka sistem berat bisa dibagi. Misalnya si A bawa lebih ringan mengkompensasi si B yang overweight.

4. Ketika packing, biasakan didalam ransel diberi tas plastik ukuran besar sebagai pelapis. Ini fungsinya mencegah air masuk kedalam dan membuat basah isi didalamnya. Ini disarankan terutama di musim hujan ataupun penerbangan jarak jauh. Karena terkadang transfer barang itu tidak sepenuhnya ditutupi disaat dimasukkan dalam pesawat terutama di runway.

5. Ada yang menggunakan bag cover, yakni pelapis tambahan untuk nutupi ransel. Biasanya bisa dibeli terpisah atau terkadang udah ada di ransel (terutama tipe daypacks). Jika menggunakan bag cover, pastikan rapat dengan sistem kait lebih dari satu. Soalnya nih pernah make malah lepas satu kait dan keleleran. Dengan tipe bag cover ini, ransel masih bisa diangkut dibahu. (Ngga saya rekomendasikan karena mudah dilepas dan fungsinya juga bukan pengaman dari orang usil).

6. Buat packing dengan sepadat mungkin untuk memudahkan membawa. Dibiasakan menutup dengan rapat semua kantong2. Buang tags dari penerbangan sebelumnya, bersihkan dari pernik2 yang tidak perlu (misalnya aksesoris boneka kecil) termasuk merapikan tali-tali yang bergelantungan. Kenapa? semakin bersih ransel semakin lancar melewati mesin sortir.

7. TIDAK BOLEH bawa bahan bakar untuk kompor kemping karena bisa membuat percikan api. Kosongkan sisa bahan bakar di kompor terutama agar baunya ngga nyebar ke barang2 lain. Lakukan pengosongan ini secara teratur 3-9 hari sebelum keberangkatan hingga bau yang khas tadi berkurang.

8. Khusus untuk straps (atau tali), buat serapi mungkin dengan saling diikatkan atau dikemas dimasukkan kantong ransel. Bagian bahu (shoulders) dibuat minimum dengan menarik tali pengikatnya (ini untuk yang ngga make bullsack alias kosongan). Bagian pinggang dikaitkan
terbalik arah muka (jika memungkinkan terutama yang fleksible, bisa ditekuk), kalau tidak bisa cukup dirapikan hingga tidak keleweran. Packing backpack yang bagus ke pesawat adalah ransel jadi ngga bisa diangkat di bahu tapi ditenteng. Kelemahan sistem ini adalah ransel harus diset lagi begitu udah turun.

9. Kalau menggunakan bullsack (tas tambahan yang menutup backpack keseluruhan) bisa digunakan gembok kecil untuk menghindari tangan jahil. Bulsack juga membuat tas tidak perlu diset. Bullsack yang baik adalah yang ngepas di bentuk ransel, kuat juga membuat bentuk ransel
tersembunyi.

10. Jangan meletakkan barang berharga di kantong yang mudah aksesnya misalnya kantong depan atau atas. Jika terpaksa bawa barang berat dan berharga (misalnya hard disk atau laptop -yups saya pernah dan lolos), bungkus dengan sesuatu sebagai kamuflase. Misalnya dengan handuk atau kaos. Letakkan di bagian tengah yang tahan goncangan dan sulit dijangkau maling.

11. Salah satu kunci keberhasilan bawa ransel adalah bisa mengukur kemampuan sendiri untuk bawa ransel2 tadi di badan. Jadi jika bandara itu ngga ada fasilitas trolley terpaksa diketeng sendiri maka jangan sampai terseyok-seyok. Paling tidak, bisa bawa barang itu ketika keluar dari bandara menuju bis/taksi (sebaliknya).

12. Untuk ransel yang dibawa di kabin pesawat, perlu diperhatikan azas 'share the space' artinya buat sepantas dan sepadat mungkin agar tidak mengganggu penumpang lainnya. Tinggi badan pesawat juga diperhatikan, jangan sampai nyundul langit2.

Perlu diingat pesan orangtua bahwa pencegahan lebih baik dari penyesalan. Usahakan mengetahui lokasi dan kemampuan bandara serta handling bagasi terutama untuk penerbangan lokal dan domestik. Pikirkan skenario terburuk yang mungkin terjadi.

Labels: , ,

Sunday, February 15, 2009

Budget Flight News February

Tiger Airways launches 2-for-1 fares
Tiger Airways announced (13-Feb-09) it is offering 2-for-1 fares on their available fares, starting 18-Wed-09. 2-for-1 fares are available for travel between 01-Apr-09 and 03-Oct-09. The 2-for-1
deal are available in both directions, on the Melbourne routes & Adelaide routes.

Virgin America launches Boston - West Coast service
Virgin America, launched (11-Feb-09) its low-fare service from the West Coast to Boston Logan International Airport. Virgin America will fly three daily roundtrips between Los Angeles International Airport and BOS, and two daily roundtrips between San Francisco International Airportand BOS - with in-flight WiFi service available on every Boston flight.

AirAsia offers 500,000 free seats
AirAsia throws wide open the doors to the most exciting holiday destinations in Southeast Asia, China and Australia with its latest (11-Feb-09) offer of 500,000 free seats. AirAsia’s massive regional campaign celebrates and supports the continuous growth of the region as a premier tourist destination. AirAsia has played a leading role in the growth of tourism in the region. AirAsia’s newest promotion gives away free seats along with its service to holiday hotspots Bali, Bangkok, Gold Coast, Haikou, Hangzhou, Ho Chi Minh, Hong Kong, Jakarta, Kota Kinabalu, Langkawi, Kuala Lumpur, Kuching, Melbourne, Perth, Phuket, Shenzhen, Siem Reap, Singapore, Yogyakarta and many more.

Southwest Airlines equips aircraft with wi-fi technology
Southwest Airlines, in conjunction with Row 44, has equipped one aircraft with wi-fi technology and is set to equip three additional aircraft by early Mar-09. Southwest is also partnering with Yahoo! to offer an in-flight homepage with destination-relevant content. Southwest will be testing the technology for the next few months. Southwest Airlines is also teaming with Yahoo! to offer an in-flight homepage that includes a one-of-a-kind flight tracker, as well as daily programming of local news and information. The new flight tracker will allow passengers to follow the plane's flight path, and view "fly-over" points of interest along the route, with images from Flickr.


easyJet expands Summer 2009 services
easyJet announced (04-Feb-09) that it is opening an additional 13 new routes across Europe, for Summer 2009 bringing the total number of routes to 416. Five of the new routes will operate from UK airports. Fares for the new routes will start from just GBP29.99 including tax.

Labels: