Thursday, June 25, 2009

Pengalaman mencoba Airasia Web Check in





Fasilitas checkin online di Airasia (AA) sebenarnya udah mulai tersedia sejak Selasa, 17 Februari 2009. Toh baru kali ini saya mencoba. Catatan : ini juga adalah perjalanan saya yang pertama dengan AA Indonesia, setelah menikmati AA versi Malaysia, Thailand dan Singapura.



Checkin online bukan hal baru, seperti yang disimak disini http://groups.yahoo.com/group/indobackpacker/message/27856



AA memberlakukan ketentuan buat yang mau checkin ini dengan cukup ketat. Yakni hanya diberikan waktu 48jam hingga 4 jam sebelum penerbangan. Juga tidak tersedia bagi calon penumpang yang hamil, punya anak, punya kebutuhan khusus (disable), anak dibawah 16 tahun yang pergi sendirian, atau travel dalam grup lebih dari 9 orang. Satu hal lagi walau checkin online ini untuk semua penerbangan AA. Jika pesan lewat Call Centre kurang dari 48jam, fasilitas ini kagak bakal ada.

Tip1 : makin awal chekin makin besar kemungkinan pindah tempat duduk yang dikehendaki.



Proses web check in sebenarnya sangat mudah. Menuju ke halaman

http://webcheckin.airasia.com/webcheckin/main.aspx?lang=EN



Tinggal memasukkan asal dan tujuan serta booking number maka akan digiring ke proses delapan tahap termasuk menambahkan biaya bagasi dan printing.



Salah satu opsi web checkin adalah mengganti tempat duduk (Pick A Seat –yang iklannya di TV sinetron bangets tuh). Untuk web check in sebenarnya sudah dialokasikan tempat duduk. Hanya saja, jika ngga puas bisa mengganti dengan duit lagi. 15rebu untuk standar dan 75rebu untuk hot seat. Well, yang dimaksud hot seat ternyata 5 baris dekat pintu depan atau 2 baris dari jendela darurat. Maksudnya apakah memberikan kemungkinan keselamatan lebih gede, tetap saja masih dipertentangkan dalam dunia aviasi.

Tip2 : jika pesan tiket dengan satu penumpang, kemungkinan dikasih window seat lebih besar. Jadi kalau mo pesen 3 orang, pesan aja satu dulu dan kemudian dua orang dalam akun yang sama. Otomatis system akan mengalokasikan di 3 baris yang sama walau tidak di hot seat. No more drama!



Keuntungan web checkin adalah kemudahan bagi penumpang karena menghindari antri panjang membuat pengalaman terbang lebih menyenangkan. Artinya penumpang cukup ngedrop tas dan konfirmasi ID atau travel dokumen (visa & paspor) jika ke LN. Disisi AA, praktek ini membuat biaya operasional menjadi lebih murah karena bisa mengurangi personel di bandara, mengurangi biaya cetak dan bisa dianggap sebagai ramah lingkungan karena mengurangi konsumsi tinta warna dan kertas. He he he apa perlu kampanye Earth Friendly AA yah?

Tip3 : print dengan set gray atau black and white dokumen ketimbang set warna.



Satu syarat yang cukup berat buat backpacker yang aktif adalah ketersedian printer. Karena boarding pass akan diberikan begitu proses web checkin in di tahap akhir. Printer adalah syarat mutlak. Ini cukup mengganggu buat yang ngga sempet mampir kantor atau punya print dirumah atau berada di negara asing yang terpencil. Ngga ada waktu dan sarana.





Mungkin yang perlu dipikirkan kedepan adalah kemampuan untuk konfirmasi checkin via mobilephone dalam bentuk sms atau email yang lebih luas. Kalaupun alasan karena diberikan bar code (kode batangan), pertimbangan ini bisa dimaklumi jika AA mencoba berhati-hati soal kejelasan identitas calon penumpangnya. Bukankah udah ngga rahasia lagi klo penumpang Indonesia suka pinjem KTP orang?

Tip4 : dedikasikan email untuk urusan pesanan/checkin tiket yang bisa diakses via mobile hape seperti gmail. Atau punya hape yang mampu akses via WAP atau layan SMS (Malaysia , Indonesia & Thailand dengan mengetik SMSCI). Pesan tiket juga bisa dilakukan lewat mobile.airasia.com



Biaya bagasi ini cukup menjebak terutama buat yang ngga siap ditarik biaya over baggage. AA adalah budget yang memberlakukan bayar bagasi dengan akumulasi berat bukan per biji. Dalam promo mereka mengiming-imingi diskon 50% biaya bagasi jika dilakukan bersamaan dengan booking tiket (pre-book). Yakni sesuai dengan opsi per penerbangan. Jika pesan return (tiket PP), maka set bagasi juga dua buah : berangkat dan pulang. Jika dilakukan supersize bagasi di bandara, taripnya cukup mencekik. Daftar tarip bisa dilihat di Bookings > Baggage Supersize. Untuk Indonesia bagasi hingga 15kg dihitung 60rebu, sedangkan di Singapura adalah SGD4.0 saja.

Tip5 : perhitungkan bagasi ketika pesan tiket berikut saat pulangnya. Apakah bakal belanja banyak ketika berangkat atau sebaliknya.



Saya sendiri booking lewat site AA di Singapura dan menghubungi Call Centre untuk menambah bagasi dua hari sebelum perjalanan. Begitu transaksi dilakukan, tidak ada kemungkinan untuk merubah baik dibatalkan ataupun diganti kecuali di bandara yang tentu dengan tarip non diskon. Anyel dah…

Tip6 : menambah bagasi sangat mungkin hingga 24 jam sebelum terbang, Jadi packing barang lebih awal untuk memperkirakan berat bagasi.



Yang cukup menggelikan adalah harus meyakinkan pihak petugas di bagian pintu keberangkatan yang menanyakan boarding pass. Bentuknya yang tidak seperti boarding pass biasa berupa print dengan cap merah dari staf AA saat drop bagasi di meja checkin (biasanya mereka pake printout seperti nota), sempat menjadi perhatian khusus. Nampaknya pemakaian web checkin belum dikenal luas, terutama rute AA yang didaerah.

Tip7 : ketika ngedrop bagasi, bawa pula print out tiket untuk dilihat nomer boking. Staf AA minta buat cek dan ricek.



Secara keseluruhan, pengalaman web checkin lancar dan gampang. Yah cuma sedikit mengganjal adalah keterbatasan opsi printing. Kalau misalnya AA menawarkan web checkin, seharusnya infrastruktur pengiriman konfirmasi diperluas. Atau jika untuk menarik lebih banyak, langkahnya adalah memberikan konter khusus untuk drop bagasi saja ketimbang harus menuju meja yang sama. Terutama pada bandara yang ngga dipasangin kiosk (ternyata hanya Jakarta dan Bali yang ada kiosk-nya).



So, mungkin ada yang punya pengalaman lain?





Labels: , ,