Sunday, February 27, 2005

New web-blog dedicated to S'pore


S'pore at first evening

Kita punya web-blog khusus untuk journal living as an expat di S'pore :
http://corbridges.blogspot.com/ versi bahasa Inggris karena untuk konsumsi yang lebih luas. Di blog ini aku bercerita ttg bagaimana survival di belantara S'pore yang penuh highrise building-jauh dari angan2 kita tinggal di desa di tepi danau atau sungai. Enjoy !!

Labels: ,

Wednesday, February 23, 2005

Tips Packing untuk Removal

Saya beruntung mendapatkan jasa removal Crown Relocation yang cabangnya di seluruh dunia (termasuk Jakarta). Pada awalnya mereka mengadakan viewing dengan membuat daftar barang2 yang akan kita bawa. Kita bahkan diberi information pack ttg bagaimana sistem dan operasi mereka, negara tujuan, local Crown people yang responsible thdp pengiriman so on.


Prinsipnya barang membutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk tiba di S'pore dan dalam kurun waktu itu kami harus tinggal di service apartment sampai mendapatkan apartment yang definite. Kemudian kita diberi dua minggu (kadang lebih) untuk menyiapkan diri. Dalam masa itu kami membuat semacam sistem untuk sorting. Ada 4 options :

  • barang yang ditinggal
  • barang yang dibuang
  • barang yang dikontainer
  • barang yang dibawa dlm luggage flight untuk firts 30 days


Untuk barang yang ditinggal umumnya meja kursi dan peralatan basic (mesin cuci, mesin pengering, kulkas, freezer, kitchen utensils, beberapa painting yang ngga terlalu berharga)


Untuk barang yang dibuang, ini yang agak susah. Karena sebenarnya ngga dibuang tapi disumbangkan atau dihibahkan. Termasuk baju2 yang masih lumayan ke beberapa charity juga piranti dapur yang kita ngga mungkin gunakan lagi.


Untuk barang yang dikontainer kita sorting lagi berdasar ruangan. Misalnya ruang tamu, ruang tidur, ruang makan dan dapur dst. Oya peraturan di Spore ttg import adalah ngga boleh bawa minuman keras, software dan video akan discan.


Untuk barang yang dibawa adalah keperluan basic. Seperti kita kalo camping plus baju kerja plus dokument penting dan laptop.

Sebelumnya kita harus tanda tangan beberapa dokument ekport ttg contents dan details dari barang2 kita. Berikut tips untuk sorting barang dikontainer :

  • klasifikasikan barang mis : books, CD, mainan, clothes dst. Mencampur adukkan barang dalam box mempersulit identifikasi bagi crew packer
  • untuk barang elektronik usahakan cable dan appliances lainnya dalam satu box, ini memudahkan kita membongkar dan memasang kembali
  • untuk baju dibuat tersendiri, mis ayah, ibu , anak plus mainan. Khusus untuk suite sebaiknya bawa carrier sendiri
  • untuk alat dapur biasanya mereka packing dan memberi tanda fragile. Tapi sebaiknya dikelompokan dalam satu meja memudahkan packer memutuskan apakah dibungkus dengan kertas atau bubble.
  • karena kita suka adventures maka banyak peralatan yang membutuhkan klasifikasi khusus mis : climbing, diving, walking, hang gliding, mountain biking, dst. Biasanya kami taruh dalam tas besar atau rucksak. Alat2 ini lumayan berat karena dari metal jadi sebaiknya memberi tahu packer
  • lucunya sepeda dan roda gliding enggak dipacking cuma dimasukin aja ....

Dengan resep ini kami bisa mempersingkat packing yang biasanya membutuhkan seharian menjadi cuma 3 jam dan sekaligus loading ke kontainer dalam waktu 1 jam. Easy dan efficient !




Labels:

Tuesday, February 22, 2005

Ready to move S'pore


kontainernya Crown segede ini !

Hari ini sebenarnya acara packing dan besok mereka ngirim kontainer (www.crownrelo.com) Tapi ternyata melihat barang kita yang compact akhirnya cuma 3 jam packing dan langsung loading and no excess baggage. Mulai jam 9 pagi sampai 13 plus tea break. Crew Andy and Matt (gileeee orangnya gede2 juga logat Brummie-nya kental banget !) Legaaaa.....cuma kudu batalin appointment potong rambut he..he..he dan gagal ketemu Dave (pembimbing thesis gw)

Labels:

Sunday, February 20, 2005

Things that should we carry in S'pore

Daftar barang adventoure untuk di kontainer:

Climbing
  • harneess(2)
  • ropes (2)
  • chalk bag(1)
  • shoes (2)
  • helmet : need to buy one more
  • carabiners, slings,
  • rock climbing's stuff

Walking

  • poles (1 old and 2 brand new)
  • tent (eurohike cap 3 people)
  • fleece (4)
  • hats (silly hat)
  • waterprof cag (bergauss, regatta, north face another two)
  • several rucksack (I can't remember how many)
  • gloves

Caving

  • harnesess (2)
  • racks (old and new)
  • welly (2)
  • suit (2)
  • full body equipment (knee pad, shoulder pad etc)
  • light (1)

Diving

  • mark's stuff

MTB (Mountain Bike)

  • 2 MTB plus one road bike

Buggy kite

  • wheels and the helmet

Golf (ha...ha......ha)

  • bags of golf sticks

Badminton and squash

  • badminton racket (2)
  • squash racket (1)

Plus my beloved scooter

Labels:

Friday, February 18, 2005

Alum Pot Caving Trip 2003


Alum Pothole by David Gibson


Date Saturday 6th September 2003
Time 12.20-16.45
Location Alum Pot Yorkshire UK
Weather rains earlier then shower and clear during trip
Participants Ambar, Colon, Dave, Honky, Mark and Clive
(sorry for possible miss-spell) from West Midland Cave Exploration Group WMCEG


Alum Pot been chosen after several alternatives driven by heavy rain. As the only un-experienced person on the party I ‘ve been supported by most people during trip.

The entrance was not flooding as we predicted. Couple pool about 3 ft deep enough to make half body wet and cold. Temperature about 10C we agree that was warm enough (please mind my tropical blood guys!!!). Went down further on first junction to light transverse, along to first pitch -set by Dave and Clive. The Dollytubs pitch (14m), As I descended down the pitch it narrowed and then open out as I reached the bottom. water was dripping on pitch's walls made the descent more exciting lead to the pool on the ledge.

Through the boulders, was Greasy Slab (4.5m) to the Bridge which bit more likely conductor stage on a classical concert. This reminded me about the "Descent" magazine article about a bloke that did extreme ironing on this bridge. Cross the bridge pass many anchors to main pitch was not too nervous as I thought before. Bit fun while climbing on a greasy surfaces.
5ft from the top of the main pitch has been set a deviation. I failed to move the carabineer on to the rope above me 'cause run out energy. I left it hanging and continued to abseil down about 25m.

The main pitch was dry on top then getting wet as waterfall splashed to the air. The ledge to water-stream with to the right final pitch. On the ledge was amazing picturesque of the pot -most beautiful on any caving trip I've done.
A waterfall behind the bridge was pouring down to bottom pitch (>150m from lip's pot) waving water to the air drew by the wind. The atmosphere was glorious with grey light of the day picking among the trees on top. I on deep regret not bringing along camera to put you on same experience.

The last pitch (8m) about metres from the 2nd pitch ledge. I decided not to move on regained my stamina. This information behalf Mark who continued down to the bottom. The pitch quite wet with water stream and shallow walls. It was not as attractive than the main one. Dave, me and Honky then Clive followed back ascent to the bridge while Mark and Colon managed to de-rigging.

Total trip about 4 hours with difficult technical challenge (it might VS on climbing ). Thanks again for everyone involved with this wonderful trip. As Colon suggested, I need more SRT practice in garage !!

Ambar
this trip report taken from WMCEG mailing list























Labels: ,

Wednesday, February 16, 2005

Jomblang-Cokro Caving Trip 2003


Java Caving Trip 2003


Date : 11th-12th October 2003
Weather : clear, high humidity
Temperature : very hot 35-37C on top, approx 23C on bottom
Location : Semanu and Ponjong Gunung Kidul , Yogyakarta
How to go : From Yogya with motorcycle/bus to Wonosari then 20 km to Semanu (Jomblang), 15km Ponjong (Cokro)
Tripper : Imam, Aprie, Abe, Sigit, Raymond (from Acintyacunyata Speleological Club = ASC) Ambar , Mark


Caving ini terlaksana atas bantuan kawan2 di ASC yang bersedia menemani di dua caving trip dalam suasana puasa. Pengalaman yang mengesankan dengan banyak canda dan mis-understanding antara british dan indonesian.

Dua gua diatas direkomendasikan Mas Sunu Wijanarko (yang njagain Subterra Community-Komunitas Caver Indonesia) dengan asumsi tidak terlalu banjir di awal musim hujan. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Jomblang adalah gua dengan entrance mahabesar (dalam 100 m , 60 bentang). Jomblang mempunyai sejarah hitam di masa lalu sebagai tempat pembantaian dan pembuangan tersangka PKI. Cokro entrance sangat kecil namun menuju kubah besar di dasarnya. Cokro lebih cantik dalam ornament dan kaya akan binatang liar.

Kami mengawali Jomblang sekitar pukul 10.30 di tengah terik batuan karst di sekitar lokasi. Imam, Aprie, Abe dan Ray memulai set anchor dan rigging. Diperlukan hampir 1.5 jam untuk set hingga saya siap turun. Anchor dikaitkan dengan pohon jati sekitar ladang yang merupakan freehang sampai dasar kira2 40m. Pada awal 3m rope statik yang dipakai mengantar ke rebelay yang lantas harus memindah rack ke rope elastik. Seterusnya dengan mulus turun,sekitar 15 m sebelum sampai terdapat sambungan tali yang musti dilalui. Karena belum pernah memakai teknik ini saya sempat disimulasi oleh Sigit dan Mark di pohon jati !!!!

Sampai di bawah disadari bahwa rack saya (special abseling tool for caving) panasnya mungkin hampir 200C saking panjangnya tali dan suhu sekitar. Pemandangan disini amat meneduhkan. Semacam hutan tropis yang kaya akan tumbuhan. Kami menemukan pohon dengan buah merah di batangnya. Sudah kami tanyakan ke penduduk sekitar tidak ada yang tahu nama dan jenisnya.

Sebuah jalan setapak berlumpur menuju pothole lainnya Grubug. Nampak menara dari bambu buatan penduduk untuk mengambil sarang burung walet . Sekitar 15 menit kami sampai di sebuah chamber besar dasar dari Grubug. Jalan berakhir di kepundak batuan dengan air menetes dari dinding gua.

Dibawahnya sekitar 39 meter berlumpur terdapat sungai yang mengalir deras. Satu ujungnya menuju pantai selatan. Menurut kawan ASC sungai ini bisa dilewati dengan perahu hanya pada musim kering, selebihnya mungkin hanya cave diver yang nekad. Sungai ini juga diyakini mengubur ratusan PKI yang hilang tanpa jejak. .Kedalaman total Grubug ke dasar sungai mungkin 125 meter !! Yang pasti airnya cukup hangat untuk menyegarkan tubuh.
Kami memutuskan untuk segera kembali mengejar waktu buka puasa. Tepat Maghrib kami selesai dan meninggalkan lokasi.

Cokro ditempuh dengan sepeda motor dari Wonosari dan tiba di lokasi 1045. Jalanan lumayan menanjak dengan kondisi yang bagus. Cokro terletak di tengah ladang kosong dengan tanda peringatan dari caver setempat. Amon segera setup anchor di pohon jati yang lumayan tinggi. Kelihaiannnya memanjat sangat mengesankan kita. Tak lama anchor dikaitkan dengan string hingga rope jatuh bebas ke lubang. Ukuran lubang sekitar 1.5mX 2.0m menuju kubah dibawah sedalam 17m. Didasanya adalah lapisan tanah solid dengan batuan keras menggunung sebagai pijakan.

Kami segera menuju chamber berikutnya. Di tengah jalan bertemu seekor ular kurus yang tengah tertidur. Perkiraan awal adalah terjatuh ke lubang dan tak ada harapan untuk balik. Perjalanan diteruskan menuju beberapa ruang dengan ornament yang menarik. Diantaranya membentuk spiral ataupun jeruji panjang Tak lama nampak kelelawar yang tengah malas tertidur bergelantungan. Kami juga menemui kelabang gua yang tidak berbisa. Ukurannya sekitar 10cm dengan warna hitam beludru. Bergerak dengan kecepatan sedang tidak punya mekanisma pencahayaan, kemungkinan memakai penciuman. Di akhir chamber terdapat juga burung walet dengan suaranya yang unik. Terbang dengan kecepatan tinggi seperti halnya kelelawar. Sangat sulit membedakan sarang walet dengan kelelawar terutama di dalam cahaya yang minim.

Balik ke titik entrance tapi mengambil sisi lain gua. Yang ditemui adalah ornament yang makin cantik. Abe dkk melakukan sesi photography ketika saya berjuang dengan memory card yang menipis (terpaksa menghapus beberapa gambar). Kami balik ke atas sekitar pukul 13 dan meninggalkan lokasi dengan udara segar sehabis gerimis kecil sebelumnya.
Terima kasih kembali buat kawan ASC, nice to have good laugh with you guys !!!

Labels: ,

Singapore : Next Destination


Singapore : next destination

Yuhuuuuu, akhirnya kita diusir dari Inggris. Sedih tapi ini juga new challenge terutama nyobain petualangan di negeri sendiri dan tetangga. Target ke depan adalah Rinjani dan Kinabalu plus New Zealand (Middle Earth and hobbits ......I am coming !)

Labels:

Wednesday, February 9, 2005

Pendakian Cairn Gorm Winter 2004


Mt. Cairngorm in Scotland

Statistic:
Munro Region: The Cairngorms
Meaning: Blue Hill
Munro Number: 5
Munro Achievement: 4th (2004)
Height: 1244 m/ 4083 feet
Ascent : 625m
Distance : 10km
Starting Point : Cairngorm Ski Centre
Grade : hard
Day Date : Friday 26 November 2004,
Time : 9.00-15.00 (6 hours)
Weather : gusty wind, raining during ridge attempt, snowfall on peak
Temperature : moderate, 6C on the bottom, approx 1-2C on top, windchill -2C


Cairn Gorm adalah gunung tertinggi kelima di Scotland dan merupakan pintu gerbang berbagai jajaran gunung2 Munro belahan Selatan. Sebutan Munro ini adalah untuk daftar 284 gunung -gunung di Scotland dengan ketinggian diatas 1000 ft yang dibuat pertama kali oleh Sir Hugh Munro. Gunung Munro pertama yang saya daki sekitar spring tahun lalu (2004) diantar kawan Jeremy yang sudah mendaki separo dari jumlah itu. Rasanya terhormat banget diantar sama gaeknya Scotland climbers.

Rute ini disarankan Mark setelah ketidak suksesan di hari pertama pendakian di kawasan Glen Coe (Three Sisters). Karena ini classic route juga bisa dianggap ngga terlalu menuntut kemampuan fisik juga memenuhi kesenangan saya : ridge alias scrambling alias setengah rock climbing. Route menuju Cairn Gorm secara langsung sedikit membosankan karena itulah kami memilih melewati arah SouthWest menuju Coire an Sneachda.
Sebenarnya ada rute lain yang lebih menarik yakni mendaki Ben Mheadhoin tertinggi kedua di Scotland. Tapi untuk menaklukan keduanya dalam sehari butuh sekitar 10 jam solid climbing yang tentu saja butuh stamina lebih bagus.

Cairn Gorm lebih terkenal sebagai ski centre dari 4 biji yang tersebar di Scotland. Di ski park sangat mudah mendapatkan informasi cuaca dan rute yang kita inginkan. Di salah satu posnya dikhususkan untuk pengamatan pendaki dan hill walkers. Dari sini jalan kaki sekitar dua km di sebuah jalan setapak yang nampak sangat jelas. Kemudian sedikit mendaki arah timur menuju Fiacall ridge.

Cuaca agak membingungkan hari ini. Setelah dibantai dengan hujan terus menerus, pagi ini agak cerah. Namun menjelang di ridge hujan rintik2 mulai turun memaksa untuk ekstra hati2 menyusuri licinnya ridge. Dari sini bergerak sekitar SouthEast menuju trek batu yang tajam menuju puncak ridge yang berakhir di summit.

Sekitar ridge kemudian turun salju cukup lebat membuat pandangan sangat terbatas, jejak menuju puncak hanya nampak samar dan dibutuhkan navigasi yang cukup jeli. Peta topografi harus tetap handy di tangan, juga dibantu menara2 ski towing yang masih terlihat samar2.
Tak sampai 10 menit di puncak, dengan sepotong coklat plus pisang akhirnya kami memutuskan turun. Untung banget jalur turun dibuat semacam tanda trek. Biasanya tumpukan batu atau sebatang kayu yang dicat menuntun kami turun di tengah lebatnya salju. Arah turun dari Coire Raibert menuju danau Loch Avon kami berhenti sejenak. Terutama karena menikmati pemandangan. Anehnya salju berhenti dan nampak panorama sekeliling.

Kami kemudian menemukan Ptarmigan Restaurant (1080m) yang merupakan jalur kereta dari ski centre. Biasanya untuk membawa skier ke puncak dan meluncur turun dari posisi ini. Sialnya akses ke restaurant terbatas untuk climbers (diskriminasi banget !!!! ) Karena udah jengkel kita milih langsung turun gunung dan engga ngeguburis pelayan resto yang nuhun minta dimaapin.

Jalur turun disini mudah banget, karena kita tinggal mengikuti jalur yang terlihat jelas. Cuma kudu hati2 terkadang sering bingung membedakan trek jalan dengan ski. Kalau ski lagi rame biasanya dipasang pagar atau penunjuk arah hingga memudahkan kita ngambil arah.

Sampai kembali ke Ski Centre sekitar pukul 2.30pm dan kedengeran seseorang berbahasa Melayu. Waduhhh rasanya penasaran banget. Ternyata serombongan student dari Malaysia yang berharap melihat salju di puncak (yah...kudu nanjak dululah kak !). Lantas kami bertegur sapa dan tukar informasi. Ngga sedikit keheranan yang disampaikan ke saya tentang hobby "aneh" ini. Tapi namanya sudah cinta sama gunung yah.. everything I do, I'll do it for you.

salam
ambar

links :
http://www.cairngormmountain.com/
ada webcam yang direfresh dari 8.00am-5.00pm ttg scenery Cairn Gorm


Labels: ,

Get Touching the Void Movie !



Touching the Void DVD



Ini ngga rugi !!! Bagus banget soalnya dan ada interview dengan si pelakon utama (Joe, Simon and Richard and off course the donkey !)

Durasinya cuma 100an menit tapi mencekam banget. Terutama hari2 di saat Joe harus berusaha hidup. Ia pun bercerita dengan tetesan air mata ketika mengingat moment itu. Klo mo ngopi boleh cuma ijin aku dulu ya....

Labels:

Friday, February 4, 2005

Cara Mudah Membuat Foto Panorama


Lake Distric panorama taken with Nikon Coolpix 5700


Panorama adalah foto dengan format lebar yang biasa dipakai untuk mengabadikan landscape. Untuk yang hoby naik gunung tentu sebuah kepuasan tersendiri bisa mengabadikan keindahan gunung dan alam sekitar. Dengan teknologi digital kita bisa bikin panorama dengan cara membuat serial gambar secara horisontal/vertikal dan kemudian dijahit dengan software tertentu. Oke kalo punya digital kamera merk apa aja, minimal ada tripod dan punya komputer so inilah proses membuatnya.

Hardware:
Digital camera dengan resolusi paling bagus diatas 3 mega pixel
Memory Card yang cukup
Tripod (dianjurkan)
Komputer Pentium min III dengan graphics card min NVidia


Software :
Imaging Program seperti PhotoShop atau khusus stitching seperti Panomaker, RealViz Stitcher, PanoTools-PT GUI, VR Worx


Setting:
1. Untuk compact camera (bukan DSLR) set pada posisi tanpa flash, kalau ada AE-L (Auto Exposure Lock) pake fasilitas ini
2. Untuk DSLR set ke manual setting, jangan pake wide angle lens
3. Cari view yang menurut kamu paling asyik
4. Pasang tripod (kalo punya) atau cari batu buat naruh kamera. Inget posisi kamera ngga boleh berubah ketika kita mengambil foto secara series

Ambil foto:
1. Test dulu ambil beberapa foto. Ambil dibagian paling gelap dan paling terang sebagai pembanding.
2. Liat di hasilnya di viewfinder. Kalo ok maka pengambilan secara series bisa dimulai.
3. Untuk mengontrol cahaya, liat posisi matahari. Usahakan selama pengambilan pencahayaan tidak berubah. Klo udah pengalaman bisa ngambil beberapa foto dalam hitungan dibawah satu menit.
4. Overlap dari satu foto ke lainnya sekitar 30-50%. Tuntutan persentase ini di hampir semua software stitching yang ada.
5. Kalo ngga yakin ulang sekali lagi.


Editing:
Dengan Photoshop
1. Insert series pictures dan pake fasilitas Picture Merge
2. Kalo ada beberapa membutuhkan sentuhan akhir seperti cropping yang kurang sempurna, bisa dikoreksi dengan Photoshop fasilitas Cloning atau Stamp.
3. Simpan dalam format jpeg dengan ukuran asli.
4. Udah jadi


Dengan Panomaker (biasanya satu paket sama kamera Nikon)
1. Buka program, clik New
2. Pilih pano sebagai output, set file size output medium dan ukuran lensa automatic
3. Add pictures kamu dan susun menurut urutan pengambilan
4. Next si software yang bekerja
5. Benahi beberapa bagian dengan Photoshop dan taruh kembali ke panomaker
6. Simpan dalam format jpeg atau eksport ke bentuk QuickTime .mov
7. Dengan QuickTime kamu bisa gerakin kursor ke kanan dan kekiri untuk mengontrol view
8. Lebih asyik kalo menghasilkan 360deg photo, seolah kita berdiri disana dan melihat sekeliling.


Kesalahan yang sering terjadi;
1. Posisi kamera ngga level atau goyang2
2. Pencahayaan bervariasi (keliatan banget di langit atau awan) karena pengambilan yang kurang serentak
3. Stitching kurang memuaskan secara otomatis, maka harus dilakukan manual dengan merubah titik control (ada di Panomaker)
4. Cek kembali lensa yang dipakai, biasanya klo compact camera ngga problem banyak.


Beberapa foto panorama saya ambil dengan handheld artinya ngga pake tripod, cuma editingnya jadi meras keringat. So kuncinya preparation, preparation, preparation.
Ok selamat mencoba !!!


Software trial version :
RealViz Stitcher 3.0 Trial
http://www.realviz.com/downloads/index.php


PanoVue Image Assembler
http://www.panavue.com

Panorama Tools
http://www.path.unimelb.edu.au/~dersch
http://www.all-in-one/~dersch

Photos bisa dilihat di album : Ambar's port folio pano:
http://www.photobox.co.uk/ambar_briastuti@yahoo.co.uk


Labels:

Tuesday, February 1, 2005

Ambar in photobox welcome page !


Ambar in http://www.photobox.co.uk welcome page !

Surprise !! Ngga nyangka iseng jadi beneran. Photobox adalah online service for imaging yang paling OK di United Kingdom. Nyediain service dari printing sampe souvenir. Mereka ngadain semacam kompetisi untuk menjadi face of photobox. Kriterianya ngga dijelasin tapi yang pasti keliatan seneng difoto (hiks!) dan secara artistik boleh juga. Photo ini diambil di Dartmoor National Park ketika asik seluncuran di salju. Yang bikin gemes mungkin karena nekad banget cuma pake selembar plastik yang biasanya sebagai survival bag klo naik gunung.

Anyway It was fun dan this is two minutes fame !!!!!!

Labels: