Tuesday, September 13, 2005

Kulit saya coklat, trus kenapa ????

Ada ironi tentang dua blogger Singapura yang dinyatakan bersalah karena dianggap menyebarkan racist dalam blogs dan commentsnya. Ah ya jadi ingat pengalaman pribadi. Dalam kurun waktu empat tahun hidup di negara mayoritas kulit putih dan 7bulan dalam negara mayoritas kulit kuning banyak peristiwa kecil yang menuntun pada kearifan ras.

Insiden lebih sering terjadi berurutan dengan pola yang berbeda. Semua bermuara pada stigma. Bahwa berkulit anu pastilah seperior, bahwa agama anu adalah yang terbenar, bahwa ras anu adalah terbaik di muka bumi ini. Tapi ketika kita dihadapkan pada realitas bahwa didunia ini ada beratus ribu ras, bermacam agama dan bermacam budaya maka kembali kepada pada itu tadi kearifan. Menerima atau mengingkarinya. Bahkan Hitler-pun mengakui :

"I have never regarded the Chinese or the Japanese as being inferior to ourselves. They belong to ancient civilizations, and I admit freely that their past history is superior to our own. They have the right to be proud of their past, just as we have the right to be proud of the civilization to which we belong. Indeed, I believe the more steadfast the Chinese and the Japanese remain in their pride of race, the easier I shall find it to get on with them."
the Political Testament of Adolf Hitler (1945)

Sebagai individu, kita berangkat dari sosial kultur yang berbeda. Saya misalnya: orang Jawa, kulit coklat, muslim. Ketika saya hidup di negara kulit putih saya adalah minoritas, dan ketika saya hidup di negara sekuler saya adalah minoritas, juga ketika saya hidup di lingkungan anglo-saxon saya adalah minoritas.

Pertanyaannya :
[1] Apakah saya bisa menerima mereka
[2] Apakah mereka bisa menerima saya
[3] Adakah sesuatu (ie : law enforcement) yang melindungi saya
[4] Adakah itikad ("will") untuk memberi ruang bagi saya

Related sources :
Tomorrow : Agregate Bloggger dari Singapura
Hitler : Who is He from Wiki
Ini biangnya di UK (Inggris)








Labels:

7 Comments:

At September 13, 2005 at 7:49 PM , Anonymous Theodrich & Althea said...

omong2 ttg kulit coklat.. dakuw pencinta kulit coklat lho he..he..

mbak apakabar..hari ni jalan2 kemana nih :)

 
At September 13, 2005 at 8:33 PM , Anonymous Ben said...

gak usah jauh-jauh, di Indonesia lbh banyak lagi yg rasis, sentimen berdasarkan agama juga...

 
At September 13, 2005 at 9:27 PM , Anonymous doeljoni said...

OOT : eh ndak nyangka hitler bisa koment rada bijak juga, ya ?

 
At September 13, 2005 at 11:02 PM , Anonymous Hany said...

Ck... isu yg bener2 nggemesiiin.....

 
At September 14, 2005 at 10:43 PM , Anonymous cavinus said...

MMm aku ini 50-50 indo Jerman.Kulit putih , rambut hitam.MMm muka nggak mirip Indonesia nggak Jerman.Aku ini di negara kulit putih di bilang orang ''Bule'', di Indonesia juga di bilang ''Bule ''.MMm aku sendiri jadi bingung.Aku ini orang mana.Setiap orang di sini yang tebak aku berasal dari mana..mereka selalu tebak: orang Italy, Spanyol,Portugis...South Africa....wadohhhhhh nggak ada yang tebak aku orang Indonesia.....wuahhhhh payah deh....kadang2 sampai sebel2 sendiri.Apalagi kalau orang Spanyol di sini lihat aku langsung deh bicara bhs Spanyol dg aku...la..lala..li..li...(Pakai Bhs Inggris: sorry aku belum bisa bhs Spanyol Mas..hi..hi..)Tapi sampai sekarang aku nggak merasa adanya Rasismus di sini,atau juga di Indonesia.Aku rasa itu tergantung kitanya bawa diri kita bagaimana. Bukankah kita menilai diri seseorang itu dari pribadinya ( dalam ) bukan kulitnya dan wajahnya( luar).

 
At September 14, 2005 at 10:46 PM , Anonymous --ambar-- said...

Betul temen2, back to personality. Tapi di luar masih banyak orang berpikiran sempit yang melihat dari tampilan. Isu agama misalnya : ada saja yang menganggap aliran anu adalah paling benar. Padahal keanekaragaman itu kan hikmah. Dinikmati sajah....

 
At September 15, 2005 at 4:56 AM , Anonymous Liana said...

Halo Ambar:) lam kenal ya! Berbeda itu indah, rasis gitu mustinya gak perlu, buat apa? toh kita diciptakan dengan keunikan sendiri2 ya gak? hehehehe:)

have a great day ya

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home