Thursday, November 30, 2006

Fotografer Ngga Modal : Percobaan Motret (Yosemite 3)



Halah ...motret di Yosemite itu kombinasi antara kemauan keras, mengenal medan, waktu yang pas, dan juga modal (maksude kamera dan tetek bengek). Tapi ketahuilah sodara2 saya ini memang modal dengkul. Makanya ketika seorang kawan yang serius photography mengajak ke Yosemite saya langsung iyah. Tanpa pernah memikirkan bahwa sunrise adalah di pagi buta dalam suhu membeku plus kemungkinan bertemu binatang liar. Serius ! saya ngg ngegombal bahwa Yosemite itu masih wild wild west. Tahun lalu kawan saya ini bertemu beruang hitam, seekor induk dengan anaknya. Ia bilang itu pengalaman menakutkan.....gleks.

Ketidak modalan saya ditambahi dengan kealpaan bawa tripod. Terlalu percaya dengan kecanggihan kamera membuahkan over-confidence. Ah disana kan bisa disiasati, gitu hati kecil bilang. Ternyata sodara itu SALAH BESAR ! Ketika kawan saya itu dipersejatai dengan buku Photographer's Guide to Yosemite sebuah kamera merk top dengan berbagai lensa, tripod, filter dan kartu white balances, saya harus berbahagia dengan kamera veteran saja.

Day 3 Saturday 25 November 2006 Yosemite Valley - Mirror Lake - Lower Fall - Glasier Point



Disepakati kami berangkat dari Fish Camp pukul 0500am untuk mengejar sunrise 0620am. Untuk menuju Yosemite Valley di awal hari hanya membutuhkan 40menit. Tadinya rencana langsung menuju Mirror Lake atau Tunnel View, tapi karena waktu ngg cukup kami hanya di pinggir sungai Merced saja. Sungai ini yang membelah lembah Yosemite, mengalirkan air dari salju-salju di puncak gunung.

Begitu sampe kami langsung cari posisi. Dengan temperature sekitar -2C kami bengong menatap dinding tajam sebelah barat untuk melihat pantulan pertama matahari pagi itu. Secara ngg sengaja posisi kami tepat diseberang sungai. Sebuah padang ilalang dengan deretan pinus dibelakangnya. Saya bisa melihat kabut tipis menggantung membentuk ilusi gelombang yang sangat cantik. Kabut tipis ini karena panas bumi yang mengenai partikel air di udara, jika terkena sinar matahari sebentar saja pasti lenyap.

Ternyata kesabaran saya sedang dicoba. Lha iya sunrise memang jam segitu tapi untuk mencapai dinding tebing butuh sekitar 10-15 menit lagi. Dan berdiri di luar dengan full jacket, kaos tangan dan kupluk memaksa harus lompat2 untuk menjaga suhu tubuh. Tangan sudah mulai kaku. Satu menit nampak begitu berharga. Setelah ditunggu nampaklah cahaya jingga di tebing nun jauh disana. Ah ...rasanya lega. Beberapa fotografer menyusul kami di tepi sungai. Total ada sekitar 5 orang mengarahkan lensa terbaiknya. Sedang saya...hiks sambil mengelus kamera satu2nya.



Puas disini kami bergerak ke Mirror Lake. Ini adalah sebuah danau tampungan yang terletak di ujung lembah. Airnya berasal dari mata air sungai Tenaya. Mirror Lake dinamakan begitu karena jika pagi hari akan terlihat pantulan tebing2 di sekeliling Valley seperti Basket Dome, Half Dome dan Mt Watkins. Kami harus jalan kaki sekitar 1 mile (1.6km) menuju lokasi. Di sana sudah nampak beberapa orang mengambil gambar. Terpaksa agak menyingkir ke sisi lain danau.

Disinilah kenyataan bahwa ngg bawa tripod begitu berpengaruh. Cahaya minim sekali padahal pengen mengambil foto ilalang yang sedang ditutupi kristal es. Juga karena matahari blum nongol membuat saya hanya keliling2 saja. Dua orang kawan saya malah sibuk memfoto air terjun disungai. Jengkel saya duduk manis dan mulai makan bekal.

Sekilas saya liat sesuatu bergerak. Berlari kecil di trek seberang sungai. Mungkin sedikit lebih besar dari anjing, dan saya kira memang anjing. Tapi..hang on a minute, tadi kan saya liat tanda peringatan ngg boleh bawa doggie. Hah lantas itu apa ya?
Panik botol minuman saya tinggal dan berteriak ke bawah. Saya tunjuk lokasi si binatang tadi. Dasar suka moto binatang, Mark mengejar (eng ing eng.....) dengan antusias. Sepuluh menit...lima belas menit.....tigapuluh menit....hah lama amat ! Jangan-jangan...



Saya bilang ke kawan saya. Dia terlihat pucat. Saya nanya, lha trus itu tadi apa. Dia bilang kemungkinan adalah mountain lion. Hah? macan....eeeh.... macan beneran? Itu tadi Mark malah mengejar kira2 aman ngg ya. Katanya dengan santai kalau belum denger Mark menjerit pastinya he's OK. Gleks..what?

Tak lama nampak Mark datang dari kejauhan. Ah lega tapi kok sekelebat binatang di belakangnya mendaki bukit. "Oiiii It's behind you!" teriak saya campuran cemas dan panik. Cepat dia berbalik dan kembali mengejar. Duh...maksud saya mbok lari kesini lha ini kok malah ngejar. Aneh.. Tak lama nongol juga. Katanya si binatang tadi duduk diatas batu sembari mencari mangsa bajing2 di pepohonan. Ia bilang bukan macan kok tapi Bobcats (Lynx rufus) atau kucing gede liar.

Siang kami putuskan jalan2 ringan saja sehabis brunch. Kembali ke rute Lower Falls lantas naik bis balik ke parkiran. Pukul 0230 kami bergerak menuju Glasier Point. Glasier Point ini melewati Tunnel View yakni terowongan yang menjebol batuan menghubungkan Valley dengan Wawona. Tadinya saya tergoda berhenti disini, tapi saya lihat mendung menggayut di lembah. Dalam satu jam kedepan sangat sulit mendapat sinar matahari.

Saya sempat pesimis karena dalam perjalanan kesana kabut dan mendung terus membayang. Hingga ke Glasier Point saya bisa melihat seluruh sisi barat lembah. Wow..inilah Grandeur Yosemite ! Hingga sunset saya terduduk disini, menikmati indahnya cahaya yang hanya sekilas. Mendung masih menutupi puncak Half Dome. Tapi kilau indahnya saya rekam di kamera. Priceless...




Koleksi foto landscape disini : Welcome to Ansel Adams Playground

Labels: ,

Tuesday, November 28, 2006

Dengkul Tua : Percobaan Hiking (Yosemite 2)



Benar sodara, saya memang dengkul tua. Lha sejak sekolah SMA sampai sekarang kok ya masih hiking. Dengkul kiri saya sering komplain kalau dipaksa naik gunung. Di ransel saya pasti tersedia balsem, salonpas dan uang logam. Hah duit for what? Iyah untuk kerokan paha. Percaya tidak percaya ini adalah cara manjur untuk menyembuhkan kaki pegal. Salah satunya juga adalah minum dehydrated powder yang dicampur air menjaga agar kaki ngg kram dan fatigon untuk memuaskan doping. Obat yang lebih manjur adalah : naik gunung lagi !

Maka hari kedua di Yosemite saya isi semangat hiking di Upper Falls. Saya milih ini karena lebih bagus pemandangannya dan lebih panjang jaraknya. Guide Book karangan Ann Marie Brown cukup memberikan gambaran kegiatan apa saja yang bisa saya lakukan. Tapi ternyata percobaan dengkul tua ini cukup melelahkan juga.

Day 2 Friday, 24th November 2006 Upper Yosemite Fall+Yosemite Point


Distance : 7.4 miles (12km) round trip
Duration : 5-6 hours (leave more time for photography)
Rating : Strenuous
Elevation change : 2,700ft
Water : there are 3 springs in the way up, but I recommended to bring your own drink sinced the danger of Giardia bacteria<

Berangkat pagi sekitar 730am menuju Valley yang memakan 45 menit nyetir. Kami cuma packing air minum. Di ransel kamera saya cuma sebotol, sedang di ransel lain ada 2 liter. Makanan hanya coklat dan buah2 kering seperti kismis, sepotong bagel sisa sarapan dan dua buah apel. Saya pikir bakalan dingin di puncak jadi ekstra fleece atau baju anget dan down jacket saya bawa. Kaos tangan terpaksa dipakai juga karena pagi itu dingin sekali. Berikut adalah barang2 yang musti dibawa untuk day hiking di Yosemite :

  1. Makanan dan Minuman. Bawa yang cepat dicerna seperti coklat, buah dan gula.
  2. Peta yang menunjukkan kontur lengkap+kompas. Saya memakai Map dari NatGeo yang anti basah dan anti robek
  3. Baju ekstra : suhu dan cuaca mudah berubah, sedia jaket anti hujan. Kalau bisa bawa ektra kaos kaki
  4. Sunscreen dan sunglasses. Ini barang penting buat saya karena tiap hiking saya make contact lens dari kelembaban udara yang rendah.
  5. Lampu senter. Nah ini yang agaknya sering lupa. Musim begini hari menjadi sangat pendek. Sunset adalah pukul 450pm dan sebelumnya trail sudah gelap karena berada dalam bayangan puncak2 tinggi di sebelahnya.
  6. First Aid : yang ringan2 saja seperti obat kepala, perban dll, juga anti-blister. Ini adalah semacam salonpas untuk melindungi kulit dari lecet.
  7. Survival Tools : Pisau, korek api, space blanket, peluit, kaca. Enggak berat kok tapi sangat bermanfaat jika kita dalam kesulitan
  8. Lain2 : kamera, binocular dll
Dari Yosemite Lodge kami parkir dan nyebrang berjalan menuju Camp 4. Tempat ini biasanya dipakai untuk kemping, sedang trailnya terletak di sisi timur. Sepanjang kaki El Caps ini banyak sekali batuan yang bisa digunakan bouldering. Jadi ngg usah heran kalau melihat ada orang kmana-mana bawa kasur busa untuk latihan. Beberapa dinding juga lumayan untuk latihan manjat walau enggak setinggi induknya. Ohya di dalam Nat Parks tersedia shuttle bus gratis yang bisa dipakai untuk menjelajah klo males jalan kaki.


Pagi itu dingin sekali hingga semua jaket dipakai. Tapi begitu mulai jalan, setengah jam kemudian rasanya jadi gerah. Pagi itu banyak juga yang barengan. Wah berarti cukup populer juga ya... Sekitar 1-2 miles pertama adalah lebih banyak berpasir dengan rimbunan pohon. Jalanan langsung menanjak. Papan arah dibuat gampang banget dan kondisi trek juga bagus. Dalam 1 jam kemudian kami sampai di view point. Disini bisa menikmati lembah sejauh mata memandang. Untung banget hari itu cuaca lagi baik, biarpun dingin.

Dari sini jalan lagi melewati belakang ceruk tebing. Jalanan juga lebih banyak bebatuan dengan tangga yang ditata. Vegetasi sedikit berubah dengan banyaknya pohon pinus. Kondisi dengkul masih bisa dipacu. Saya pikir hmmm kuat juga ya....Dari jauh bisa dilihat air terjun dengan beberapa salju dan es menempel di dinding. Musim begini airnya cuma sak-crut alias minim sekali. Untuk melihat penampilan sesungguhnya dateng aja bulan Maret-April. Ditanggung kena percikan airnya !

Udah deh mulailah terjadi test jalan yang sebenarnya. Saya masih belajar mendaki dengan tanpa kehilangan nafas. Berat banget terutama karena kapasitas paru2 saya dibawah normal. Beberapa kali brenti untuk minum atau makan snack penambah tenaga. Eh tak lama saya dengar lenguh perempuan sepertinya dipukulin. Iyah ngg enak banget dengernya. Ternyata rombongan tiga cewek asian american dengan satu cowok sebagai pimpinan. Duh sember banget, bentar-bentar minta berhenti. Saya amati mereka engga bawa minuman dan mungkin makanan. Ah kok ambil resiko segitunya...

Saya milih berhenti dan menghabiskan makanan. Biarlah mereka naik duluan ketimbang mendengar seru2an begitu. Menurut saya masalah perilaku mendaki itu penting sekali. Terutama mendaki dalam hening. Merenungkan keindahan alam di sekeliling kita, menikmati dalam hati. Bersyukur kita masih bisa melihat dan merasakannya. Beberapa kali saya dilewati pendaki lain. Biarlah wong pendaki dengkul tua begini kok mau diajak racing....lha cilaka dung.

Setelah lumayan terseok-seok sampai juga akhirnya di puncak. Tepat di cekungan sungai sebelum jatuh bebas menjadi air terjun. Saya ngg kuasa menahan diri mlongo. Pemandangan diatas luar biasa ! Saya bisa melihat Half Dome yang berada di seberang dengan Cathedral Dome tak jauh darinya. Sedang Bridalveil juga terlihat. Ah indahnya...
Kalau mau turun untuk melihat sungai ada jalan setapak yang dilengkapi pagar besi pengaman. Hah liat ke bawah rasanya perut jadi mules. Betul-betul vertikal bawah..

Dari sini bisa dilihat pagar besi di Yosemite Point. Kami putuskan untuk kesana juga. Balik lagi ke trek awal yang bercabang dan mendaki kembali. Melewati jembatan kayu dan hutan pinus muda. Hutan ini tercipta diatas batuan granit maha keras. Akar pinus menjadi tidak kuat karena tidak mampu menembus dalam. Akibatnya sering terlihat pohon terberai karena angin atau lapuk. Sana sini terdengar suara pelatuk burung woodpecker di pohon mati yang masih berdiri. Makanya paling asyik memang jalan dengan diam, menangkap suara2 disekeliling.



Jalur yang ini sepi banget. Saya hanya menjumpai 5 orang dibanding Upper Fall yang mungkin sekitar 20-30 orang. Padahal kalau dilihat jaraknya ngg jauh2 amat. Kami ngg lama disini, apalagi matahari sudah mulaibergeser. Kami perkirakan butuh 1.5 - 2 jam untuk turun. Apalagi saya memang paling lambat kalau turun. Sayang dengkul...

Total kami jalan sekitar 6 jam dengan standar santai alias enggak ngejar setoran. Yang penting kan enjoy walau akhirnya kaki pegel beneran sampai hari ini......

Catatan :
Space Blanket : adalah selembar selimut dari bahan memantul (emas atau perak) untuk mengurangi kehilangan panas tubuh dalam situasi hypothermia.

Labels: ,

Monday, November 27, 2006

Backpacking Bersama John Muir (Yosemite 1)




Everybody needs beauty as well as bread, places to play in and pray in, where nature may heal and give strength to body and soul. -John Muir

Gagal ke Yosemite (baca : Yo-se-mi-ti) bulan Oktober lalu memaksa harus usaha sendiri. Untuk mendapatkan akomodasi di dalam National Park sendiri sudah kepayahan, terlebih kami ini ngg bawa peralatan kemping. Satu hal lagi adalah suhu sudah mencapai zero saat ini, jadi rasanya klo kemah di luar mungkin enggak bijaksana...hiks alias engg nyaman. Kami sempat ditawari tenda kanvas tanpa penghangat. Weksss....kulit kayak begini mana mau berdingin-dingin.

Akhirnya dapat juga di Apple Tree Fish Camp tak jauh dari pintu gerbang Nat Park sebelah Selatan atau Highway 41 atau sekitar 22miles dari Valley. Maka hari Kamis pagi (23 Nov) pukul 7am sudah meninggalkan Sunnyvale. Seperti biasa tugas saya adalah navigator dengan segepok peta manual di tangan. He he he jangan berharap ada gps disini....atau internet.

Day 1, Thursday 23rd Nov 2006


Ada beberapa hal yang ingin saya uji coba di udara dingin Yosemite. Salah satunya adalah under-layer dan down jacket. Saya mencoba Sugoi base layer dan silk REI untuk celana. Sugoi top ini warna hitam dan betul2 nempel di bodi...(baru kerasa bahwa saya tambah ndut selama Sunnyvale). Sedang base layer sutra karena memang lagi diskonan....Sedang down jacket karena memang saya ini rentan dingin. Biarlah warnanya biru tarquiose, genit sekali dah... Down jacket ini biasa dibuat dari bulu angsa atau binatang air lain. Biasanya yang keliatan gelembung gede tapi enteng sekali. Maka saya akan seperti pisang goreng. Lemu ginuk-ginuk...

Kami lewat Highway 101 trus menuju Highway 152 melewati perbukitan yang asyik. Disana-sini adalah ladang buah dalam skala besar. Ada pear, apel atau anggur. Tapi di musim begini daunnya mengering dan saatnya memotong cabang hingga siap untuk berbuah tahun depan. Sudah disepakati bahwa hari ini kami langsung ke Nat Park lewat pintu utama. Bayar dengan $20 per kendaraan sudah termasuk peta, buku guide kecil, kartu pos dan leaflet untuk keluar masuk selama 7 hari. Kalau mau ngirit lebih baik beli $50 untuk akses Taman Nasional di North America selama setahun !



Yosemite sebenarnya adalah lembah yang tercipta karena glesier yang mencair. Batuan monolith seperti El Capitan yang mempunyai tubuh mulus itu karena pergerakan air ketika aliran sungai hasil pencairan es. Saat ini sungai2 yang mengalir di lembah ini airnya bersumber dari salju di puncak pegunungan. Ditetapkan sebagai Taman Nasional semenjak 1890 ini adalah tempat paling terkenal untuk memotret. Yang terkenal adalah Ansel Adams dengan seri hitam putihnya.

Begitu sampai di lembah kami berhenti di sebuah tempat bersejarah. Iyah ini adalah tempat kemping Presiden Theodore Roosevelt dengan John Muir pada 17 Mei 1093. Sambil duduk didepan api unggun yang hangat kedua orang eksplorer ini saling berbagi visi tentang kekayaan alam amerika dan bagaimana menjaganya. Muir mengantar Pak Presiden ini backpacking di Yosemite yang waktu itu masih liar. Hasilnya : kita masih bisa menikmati kecantikannya.

Capek hampir 4 jam nyetir kami hanya ke Lower Yosemite Falls atau air terjun Yosemiti Bawah. Cuma jalan kaki 5 menit juga nyampai, tapi untuk mencapai air terjunnya harus melewati bebatuan di sungai. Asyik banget main lompat dan panjat. Sedang view El Capitan -batu paling dipuja oleh para rock climbers dunia terlihat gagah disampingnya. Ohya untuk musim dingin begini air terjun tidak dalam tampilan terbaiknya. Kalau ingin melihat datang saja musim semi ketika salju mulai meleleh dan memenuhi sungai. Di sebelah timur adalah Bridalveil Fall -air terjun yang menjadi landmark untuk tiap foto.

Namanya Lower pasti ada Upper Falls. Iyah bener..dan itu yang akan kami daki selanjutnya. Setinggi 3,000ft vertikal keatas melewati jalan zigzag hingga puncak air terjun dan Yosemite points. Lepas gelap kami mencari Apple Tree menyiapkan long trekking esok hari.

Labels: ,

Monday, November 20, 2006

3rd Mountain Biking USA : Lake Chabot




Location : Lake Chabot
Distance : 11.2 miles (18km)
Duration : 2-2.5 hrs
Difficulty : Moderate strenuous, mildly technical
Elevation 600' gain/loss
Ride Type : Loop on fire roads
Parking : $3.50 (we parked outside the parks so it's free!)

Maps : download here
Comments : long ride but little bit flat than the 2nd attempt. Nice view of the lakes.

We did this loop on Saturday 18th Nov started at 11pm. To reach Lake Chabot was not so far from Sunnyvale, we only drove about 30minutes or so. The track quite popular for any stages of cycling, but heading off the beaten path through the bike loop which expanded to nearly Redwood Regional Park was rewarding.

It was gentle ride at the paved road east Shore by the lake then climbing hill to the Live Oak Trail. The we heading down to Brandon and Gordonrod Trail then back to the lake at Bass Cove Trail through the dam.

The route not so technical, it just little bit hard work for climbing up the hills (hoaaa....). I am still struggling to keep my ankle works as my breath could cope with the incline of the road. On the way up at Live Oak I spotted little animal crossed the path. Curious I reported to Mark then we abandoned our bikes to search those little thing. It turned out like cicadas but bigger, sat quietly hidden beneath the rocks.

We also spot the small gully that represent erosion on the ground with lovely pattern. I just like a little valley in grand canyon ! It was really quite that day, may be because we were off the walkers path but also the cycling route actually close to the shooting range. When we heading down Brandon Trail through eucalyptus trees we heard big bang many times. Fortunately we were safe.

We decided back to Sunnyvale at 4pm to the Oakland Marina. It was a peaceful sunset looking to the Oakland International Airport. Beautiful red sunset that we never seen before. Here's the pictures with a plane ready to landing on the runway.

Labels: ,

Wednesday, November 15, 2006

Discovery Channel : Everest Beyond the Limit Website


Semalam saya nonton acara premier di Discovery Channel (DC) tentang Everest Beyond the Limit. Ada 6 episodes yang nantinya bisa dinikmati. Rombongan DC menggunakan jasa Himalayan Expedition pimpinan Russel Brice dari New Zealand. Ada enam climber salah satunya adalah Mark Inglish (NZ) yang diamputasi kedua kakinya serta Mogen Jensen (Denmark) pendaki penderita asma.

Sebenarnya yang seru adalah website resmi yang sudah mulai diakses beberapa minggu sebelumnya. Ada video tentang anggota tim, ada juga webisode yakni seri video yang ngg ada di seri tv-nya. Ini rasanya cukup menghibur di luar US yang ingin mengintip duluan. Disana ada tentang bagaimana keadaan di basecamp, urusan toilet dan gimana si Mark Inglish ini mendaki dengan kaki palsunya itu.


Hari ini saya akses kembali website tadi dan banyak sekali tambahan. Diantaranya adalah :

  • Crew Diaries : cukup membantu terutama pengalaman memfilmkan Everest dengan kondisi yang sulit
  • Interactive Maps : bukan hanya peta dua dimensi namun juga titik2 penting berisi informasi sejarah Everest. Peta 2D terdiri dari dua route yakni North Side (lengkap dengan video tour) dan South Side (teks informatif).
  • Games Razor Edge : ini menurut saya yang paling asyik. Untuk ambil bagian harus daftar dulu dengan Discovery ID dan joint dengan tim ekspedisi yang diset-up oleh orang lain atau bikin sendiri. Kayaknya klo solo climbing ngg boleh tuh...
Games ini harus melewati Khumbu Ice Falls -di dalam real life ini sebenarnya paling banyak memakan korban. Games dibuat seperti ice mazed dan tiap climber dibekali tangga. Ohya karena ini kerja tim maka nilai berdasar anggota yang paling lambat. Tahap berikutnya adalah menjawab pertanyaan2 random multiple choices berisi pengetahuan tentang Everest.
He he he ....saya cuma sampai Camp IV menjelang deathzone sebelum menyerah karena hanya 1 climber yang boleh terus.


Menariknya di Games Razor Edge banyak sekali pengetahuan yang bisa didapatkan. Seperti peta, gear mendaki, tehnologi komunikasi, peraturan mendaki dari pemerintah Nepal, kesehatan terutama berkaitan dengan penyakit2 yang terjadi di high altitude. Yang terakhir malah dibuat seperti radio komunikasi antara dokter dan pasien. Bahkan ada cerita tentang yeti -mahluk berbulu yang sempat diambil foto jejaknya oleh Sir Edmund Hilary.

Jangan lupa ke bagian Video di Gear and Guide karena didalamnya terdapat 3D map yang menunjukkan rute Everest berikut narasi. Ok silakan coba...sapa tau bisa mencapai summit. Gut lak !

Labels:

Tuesday, November 14, 2006

Lightroom : A Reason Why I Loves Photography


This posting dedicated to Ima

I have been using Lightroom a free software from Adobe in the past year since they launched first beta version. Now with 4.0 Beta in Windows and Mac platform they are creeping to gain market from photographers. I came across with this software when we try to find a cheap alternative for Aperture -an apple based pro editing photos in raw. Since I am taking pictures in RAW I found Lightroom a beautiful tool to play with.

The good stuff:

1. Originally designed for Apple user now Lightroom ready for the Windows.

2. As editing photos Lighroom DO not destructive to all the changes you made. You can simply restore it with "recovery" or "reset"

3. It integrated nicely with Photoshop CS and even merged the editing you've made before in Lightroom and create another copy. Vice Versa.

4. The "Develop" toolbars is really powerful for correcting color baldness based from level, tones, curves, and histogram. Even they have Camera Calibration and Lens Corrections for the effect of lens/filters you've using.

5. It has several default developing that you can use directly for gray scale, sepia, direct positive (enhance the contrast) without playing much on the bar. You also can set up your own default editing when working in batch photos taken from the same locations.

6. I love the "export and import" batching that let you transfer your pictures direct to the locations you want including batch naming, reduced size, color calibration etc.

7. The "Web" tools is really powerful to create a slideshow for photographer portfolio website. I haven't try it yet but soon I will.

8. The "sync" tool on the develop really helpful to edit many photos in just one click. Once you edit a photo that make as a default editing, you can sync to many pictures to edit exactly the same as the sample. Great hah..


Things to improves :


1. As Adobe's other programs, Lightroom will take all power of your processor and memory. I urges you to have lots of memory (built-in or external HD) and faster processor

2. Importing files was great but I found a little bit tricky to rename in right order.

3. Lightroom couldn't erase pictures from your CF directly, you have to delete it from your camera on the folder menu.

4. When import from CF, Lightroom keep checking thumbnail on your system. It make longer to import and also did not inform you when it finished. In this v4.0 Beta Adobe fixed the bugs and now has the progress bar on top left when all the tasks being done.
Good news is Lightroom seems to deal with many tasks, but the more tasks you play will slower your comp.

5. I heard that Lightroom will sell to public if the Beta version achieve level that Adobe need to get money from users (February next year?). I reckons the price will be no more that $299 -the price from the rival Aperture. So yes.....before they sell it, you've better download and have a try now.

Suggestion : for your ergonomics reason I suggest you to invest bigger screen computer. The 17' is minimum and if you can afford 30' posh cinema screen from apple it will better....

I praised Lightroom because the way of software works is intuitive for photographer rather than Photoshop CS. All the photography basic rules can easy been tweak compared with Photoshop that suit better to design/images editing. That's why I love it so much because as a vivid amateur photographer is important to have a software that understand your needs.

Systems :
Power Mac G5 Dual 1.8GHz,
MacBook 1.6GHz Intel Core Duo 14' Black, Dell Monitor 20'
Digital Cameras Nikon Dseries with Kingston CF

Related posting :
Aperture : Bermain Dengan Raw

Labels: ,

Friday, November 10, 2006

Ketika Bertemu dengan Arlene -the Annapurna lady


Bagi yang sudah membaca Annapurna : A Woman's Place baik dalam bahasa Indonesia dan inggris pasti tahu Arlene Blum. Sebagai pimpinan tim wanita Amerika 1978 yang sukses membawa dua pendaki wanita di puncak Annapurna I merupakan pencapaian yang luar biasa. Buku ini mengisahkan aspek-aspek ekspedisi dari ide awal, pencarian dana hingga pendakian itu sendiri. Ekspedisi itu bisa dibilang sukses namun juga sebuah tragedi karena dua orang pendaki Vera W dan Alison hilang dalam percobaan kedua.

Karena itu saya iseng melihat website Arlene. Dan surprise bahwa ia akan berbicara tentang buku barunya Breaking the Trail di sebuah tempat Palo Alto yang ngg jauh dari Sunnyvale -tempat saya nongkrong sekarang. Sore saya datang agak awal karena perlu nyari tempat itu dulu. Ngg lama seorang wanita berbaju hijau etnik dengan kalung senada membuka pintu depan. Saya terhenyak. Ini yah orangnya ?

Setelah yakin baru saya sapa dan kami ngobrol banyak hal. Dari beberapa isi buku yang ingin saya tanyakan juga tentang projects-nya sekarang. Arlene adalah seorang pembicara tentang leadership untuk perusahaan besar di wilayah Silicon Valley ini, terlibat dengan pemerintah Nepal dan India untuk mendidik para sherpa, juga proyek pengadaan air bersih di Burma. Saya memberitahukan bahwa ada tim putri Indonesia yang akan mendaki tahun depan di Mt Everest. Dia surprised bahwa buku Annapurna banyak mendapat sambutan dari orang Indonesia. Ia mengaku banyak menerima email dari orang Indonesia yang membaca bukunya dan merasa terinspirasi oleh kisah perempuan2 ini.



Malam itu Arlene mengisi acara dengan slideshow foto2 nya dari seorang gadis calon doktor biokimia di Univ California Barkeley hingga kisah-kisah pendakiannya melintasi Himalaya. Waaaaa....liat foto-fotonya yang menawan saya ngg mampu bicara. Dalam waktu tiga jam (plus selingan tanya jawab) acara berlangsung santai, menarik dan hidup dengan pertanyaan2 yang menarik. Anehnya sepertinya hanya saya yang pendaki diantara para audience yang memadati ruang kecil itu.

Oleh-olehnya adalah buku Annapurna dengan tanda tangan dan catatan :

To Ambar
May you continue to climb your own mountains. Thanks for your support of woman climbing. -Arlene Blum

Thanks Arlene, you're such inspiring person for me.

Labels: , ,

Wednesday, November 8, 2006

Y! Messanger v3.0 Beta Mac (feedback)


Sent to Yahoo ! Messanger

1. I can not change status as I do on the previous version. I used to put note as my own status and YM seems remember it, but now I even can not change it !

2. The "New Instant Message" blue button did not respond if I highlight the contact who I want to send message. It supposed to be related at least works together in sync.

3. I love to have an options that let the contacts sort by it's status. I was hoping the online contacts will be on the top while the 'idle' contacts will be displayed underneath

4. When I tried delete a contact, it did not do anything !

5. The iTunes show status did not respond for "busy status". It always show available even I want to say that I am busy while listening of iTunes. Any alternative?

6. For the head-shot picture for the contacts seems take while to uploading. I had to wait about 10-15 minutes to see pictures of my friends

7. I noticed there is no facility to save the conversation, even from the previous chat. I need these facility since my conversation need a documentation. Please put this back !

Addition :

8. Sending file was OK, with download box status show the situation.
9. Webcam works great, but window user complain about the size of the interfaces. I set as small and highest quality.
10. I haven't try the conference yet. But I loved the interface, it's clean, nice and integrated with Y! Mail through notification.

Labels:

Tuesday, November 7, 2006

2nd Mountain Biking USA : Purisima Creek



Trail : Harkins Fire Trail to Whittmore Gulch
Location : Purisima Creek Redwoods Open Space Preserve
Distance : 6.8 miles
Difficulty : strenuous, somewhat technical
Duration : 3.5-4 hours
Elevation : 1,400' gain/loss ; begin/end 400' ; highest point 1,800'
Ride type : Loop on fire road and singletrack
Map : available on site (recommended)
Date : 4 November 2006, Time 1300-1640
Comments : helmet required ! start in really steep then top onto near Skyline Blv. Stop for amazing view of Half Moon Bay, then lovely technical down through muddy forest. No water availabe on the path, so bring lots !
Overall : 7 from 10 point (definitely really good one)


We thought that we need a camel bag -designed for cyclist that allow you drink without stopping, so we decide to looking for outdoors shop somewhere near. We spotted REI at Mountain View which someone told the biggest store. The REI was great for such bargain stuff. They have backdoor room for things that been used or slightly damaged in crashing price. I was tempting to buy rucksack since I forgot where I put those bulky LoweAlpine. Anyway we bought camel bag and a light for Mark's bike. He thought he is going to cycle to work to keep him fit. And me ? hmmm I am polishing my basketball shoots !

We also find Sports Basement which give lots lots discount. I only bought Backpacker Magazine for their nice new walking routes in California. We were heading Purisima Creek Redwoods. We decided that the lower start will be best so we took highway 92 then 1 then left to Higgins Purisima Creek Rd about 1 mile from Half Moon Bay.

After a fast lunch we were straight to the business. The map for the cycling path was on the entrance. We choose Harkins Fire Trail as a start. The Guidebook said that it will a hard work to go up hill and I have to admit IT IS a hard work. My acid stomach complained with late lunch and soda drink created not really nice mixing. I was struggling for first mile. Mark even offered me to go back since I felt dizzy. I said that I want to keep going.


The next 2 miles was a grueling cycling up. I managed to keep my breath in pace, I am kind a slow starter. It worked ! Take it easy and just keep paddling.... On top near Skyline Blvd we had great view. It was worth to come up here. We sat watching the pines and Douglas fir. The Half moon bay clearly seen from here. Also I amazed with banana slug (Ariolimax) . They are second biggest in the world.

When we were starting the Jeep Trail Mark had to remind me about brakes. This would be quite daunting as we down the hill in several sharp bends. The path itself little bit muddy with tree roots might make your bike off the track. I found the right turn was my weakness, so I had to train several times where and when I turn wheel and swing my body away. It was so focus to keep going even in long dark forest. The hill was on the shade part, so when we were down we barely get the sunshine on the road. The Whittemore Gulch Trail was tricky as I had problem with sight.


We enjoyed the trail ! I would not recommended this route to totally beginner biker. The route was too technical and if you're not careful you will end up several feet down the hill. Anyway I had my muscles aching until today.

You can download cycling map here www.openspace.org

Labels: , ,

Sunday, November 5, 2006

Streets of San Francisco


Golden Gate ?? Nups ....maaf tapi memang ketika minggu lalu (29 Oct) saya keluyuran di jalanan San Francisco hari sudah terlalu gelap untuk ambil foto. Jadi ngg ada bukti otentik kalau saya pernah ke Golden Gate he he he...

Saya sebenarnya pengen sekali naik tram yang melintasi jalanan berbukit San Francisco atau melihat rumah2 yang berjajar naik turun warna-warni. Benar saja saya langsung diturunkan di Lombard Rd untuk melihat jalanan zigzag. Khusus ruas jalan ini memang dibuat begitu karena kemiringannya yang terlalu tajam. Mobil yang lewat bakalan susah untuk dihentikan.

Dari sini lantas jalan kaki lagi ke Museum Maritime yang berada di tepi dermaga. Ngga susah kok, cuma menuju ke arah laut. Kalau dilihat peta kota San Frans memang dibagi dalam blok atau kotak-kotak dengan nama yang gampang dikenali. Walau begitu peta tetep harus ditangan. Pagi itu cuaca sedang cantik, suhu juga cukup hangat. Dari museum maritim cuma melihat Golden Gate dari jauh. Kami berencana motret agak siangan saja dengan mengambil jarak lebih dekat.

Tapi kami beli tiket untuk cable car dulu. Diputuskan beli saja untuk sehari $11 daripada hanya sekali naik. Lagipula dengan tiket yang sama kami bisa naik tram (seperti bis listrik) untuk menjelajah sesuka hati. Dengan tiket ditangan kami bukannya langsung naik kereta tapi malah ke Fisherman's Wharf untuk makan siang. Apalagi klo ngg cari clam chowder -sejenis seafood soup. Di San Frans biasanya disajikan dalam roti bulat seperti mangkuk. Tapi dengan porsi segitu besar saya memilih hanya pake cup saja, sekalian salad dengan udang. Di sini ditemui jejeran penjual aneka seafood di pinggir jalan. Rasanya memang enak sekali apalagi disajikan hangat.


Dari sini kami jalan lagi ke Pier 39. Ohya dermaga ini terkenal banget, tapi begitu nyampe sana saya kecewa berat. Soalnya memang seperti taman bermain saja dengan toko2. Yah bau-bau turis banget. Yang agak menghibur adalah adanya singa laut di dermaga. Mereka ini baru memulai koloni setelah ada gempa besar 1989. Lantas populasi makin bertambah hinga bisa mencapai 900 ekor di musim panas ! Suaranya yang ribut khas sekali.

Dari sini juga terlihat jelas Alcatraz -pulau penjara terkenal itu. Tapi entahlah kok ngg minat banget kesana. Rasanya aneh saja, nonton kok kerangkeng besi. Piye ya...seperti pergi ke Nusakambangan saja.

Puas melihat tontonan anak2 menjelang Halloween, kami kembali ke Annery -tempat kami beli tiket tram tadi. Oh ya disini adalah titik balik loko tram, jadi loko akan dibalik dengan menggunakan tenaga manusia. Caranya? ada lempengan rel dari kayu. satu orang membuka kunci untuk memutar dan satunya membantu dari ujung lainnya. Waktu tiba disana wadowwww antre banyak sekali. Karena ngg mau nunggu kami naik bukit ke jalan Lombard lagi untuk nyegat tram dari sana. Tiap beberapa titik ada perhentian yang boleh naik dan turun penumpang. Jadilah naik bukit lagi yang tingginya bikin pegel kaki.



Tunggu punya tunggu kami akhirnya bisa juga loncat ke tram berkat kondektur yang baik. Wah udah pegel naik bukit lari-lari ngejar si tram ah...akhirnya dapet juga. Saya malah dapet di bagian belakang alias deket dengan kondektur. Tugasnya kondektur ini banyak juga yakni ngecek tiket, berteriak klo lewat perhentian, ngasih lonceng bel ke sopir kalau siap berangkat dan terakhir yang paling utama adalah ngerem tram ini. Bayangin kadang tanjakan segitu tinggi, turun juga ngeri banget. Dan kalau mau nambah fear-factor yakni rem itu dibuat dari kayu ! Tiap tiga hari sekali harus ganti baru. Jika tram turun tajam maka akan tercium bau kayu terbakar plus bunyi berderit...

Nah perjalanan mengasyikkan tram ini berakhir di downtown San Frans. Wah disini nih yang hobi soping, sayang saya enggak pengen. Kalau duduk manis disini, maka berseliweran orang bawa segepok tas belanjaan Saks Fith Avenue. Sedang saya ngopi saja nontoin turis asia yang blanja sambil bergumam, "Do you know where the product on your bag came from?"


Puas disini saya perhatikan jalanan lagi. Kok jalannya berasap ya? Baru saya tahu kalau untuk kota2 di Amerika menggunakan sistem drainasi bawah tanah. Ketika suhu agak hangat maka akan terlihat uap air yang tampak kebul-kebul. Masih bingung menyusuri Stocton Rd saya sempat memergoki Apple Store di pojokan. Hmmm ini toh bangunannya. Salah satu yang terjelek dari yang pernah saya temui. Dingin, terkesan sangat industrialis. Mau mampir saja jadi males.

Usai liat-liat kami menunggu bus tram di F-lines menuju Pier 39 lagi. Mayan, apalagi didalam juga lapang. Tramnya sendiri cukup tua, agak penuh juga. Dari sini kami pikir pulang aja deh...apalagi udah mulai gelap. Rencana ke Golden Gate juga batal, cuaca berubah dingin kalau sore hari.

More pictures are here

Labels: , ,

Thursday, November 2, 2006

A Postcard from Tajikistan


I received email today notify that a postcard arrived in home Weymouth. I read it and suddenly I felt so alive. The card from Agustinus Wibowo or I called him Gus Weng -one of my backpacker's friends. Gus is sort of respect name to the brother muslem who has knowledge more about Islam- usually common in East Java or pesantren neighborhood. I knew he is NOT muslem but his knowledge maybe far more than me who been born with it.

Mbak Ambar,

Many thanks for your support so far. I was in Tajikistan now and found that birocracy so complicated. I am not enjoy staying in Tajikistan because lacked of strategy. I even haven't got time to wandering around the city. Little bit disappointed specially because I spent lots money for visa. It might be not my best luck. By the way, how's America?

Agustinus Wibowo
ps : Happy Eid Mubarak. Forgive my mistakes in the past.

Gus Weng been travel extensively in area that most of muslem conflicts, such as Afganisthan, Iran, Pakistan, Tajikistan or even another South Asian countries (Mongolia, Tibet, Nepal, India). I knew him virtually, we never met in real world. Our "friendship" started when I sent personal massage about his photo of Angkor Wat during a sunset on one of the photography website. It's a beautiful picture ! It just so enchanting piece !

And then I am getting know about him when he launched his personal website contains of his photos and journal couple years ago. Sometimes we chat about several aspects of his journey. How's his photos in India compared with the series in Tibet for example. How's his volunteer jobs with Danish aids during cartoon carnages in area affected by great earthquake in Kashmir. He wrote beautifully about muslem's life in the countries he visited. Most of its about history, festivals or personal relation. He wrote honestly and even sometimes so naive.

He only young boy (he refused if I mention that) but if you see the depth of what he wrote in his journal, you will find a great surprises. I knew how difficult to write about cultural and religious combined so called travelogue but he did very good job on that. Not because he is so humble but also he is so human. Sometimes he felt uprising mood, sometimes he felt lonely. I knew that feeling specially when you traveling alone.



We shared moments when someone robbed him in Nepal, or a middle age man tried to have a sexual encounter to him. But also when he been punched by police or people in the streets. We shared also about difficulties to get visa for Indonesians like us. We shared jokes sometimes but we always laugh for the same things.

I admired him actually. He is been writing for National Geographic China for his first journey in Afganisthan, met the Taliban and visited great Budha site in Bamiyan. Now he is about the harvest his long stretch journey when more media contacted him for pictures and journals. I always knew that he is not a usual boy.

Keep contact Gus Weng, anytime if you see me online.

Labels: ,