Wednesday, October 7, 2015

Hiking dan Trekking: Pilihan Antara Independen atau Lewat Agen?


hutan pinus di Milford Track di Fiordland National Park, Selandia Baru 2008
Photo pribadi


Hiking baik di Indonesia ataupun di luar negeri terkadang memerlukan agen karena beberapa alasan. Dari pengalaman melakukan hiking dan trekking, berikut saya sertakan beberapa kondisi yang mengHARUSkan hiking/backpacking lewat agen.


  • Aturan yang mengharuskan hiking didampingi guide atau agen yang ditunjuk mereka (Mt. Kinabalu, Malaysia). 
  • Diperlukan climbing permits (ijin mendaki) jauh hari sebelum pendakian untuk memastikan slot tempat (misalnya Everest Base Camp, Nepal dan Tibet atau di Gede Pangrango Jawa Barat)
  • Pihak Taman Nasional menggunakan kontrol penuh atas pergerakan hikers sebagai upaya mengurangi dampak lingkungan terhadap alam. Misalnya: membatasi pengunjung, biaya dinaikkan, tempat perhentian (pos) yang ditentukan lokasi dst. (Milford Trek, Selandia Baru).


Ada juga kondisi yang dari si pendaki yang disarankan untuk menggunakan agen:

  • Terbatasnya waktu untuk persiapan, baik logistik dan transportasi. 
  • Medan yang beum dikenal karena peta dan informasi yang kurang. Atau tempat yang dikunjungi belum ada pengelola resminya dan atau dikelola dengan buruk. 
  • Kemudahan birokrasi di tingkat lokal, misalnya jalur baru yang harus negosiasi dengan penduduk. Terutama masalah pengetahuan lokal, norma dan kultur setempat. 


Saya sendiri lebih suka hiking independen karena faktor kebebasan memilih rute dan juga tidak terlalu dibebani dengan berbagai tetek bengek.  Dan memang lebih sreg panggul ransel sendiri. Mendaki Semeru sepuluh tahun lalu  saya malah ngg menggunakan guide karena cukup percaya diri dengan jalur yang ada. Deskripsi rute di internet dan dari kawan-kawan pendaki cukup membantu. Tapi di Guung Rinjani, saya memakai porter dengan alasan logistik. Jalur yang dipakai sebenarnya standar aja yakni Sembalun-Plawang. Tapi karena keterbatasan waktu dan persiapan seperti kompor dan tenda, saya pilih menggunakan guide dan porter local.

Berikut ini adalah check list yang bisa membantu untuk pertimbangan apakah perlu hiking independen atau dengan agen:

1. Climbing permits: bagaimana prosesnya dan bagaimana mendapatkannya. Climbing permit ini cukup melelahkan terutama jika harus didapatkan sendiri. Pengalaman saya untuk mendapatkan ijin beragam. Dari yang harus melalui lotre (di beberapa tempat di Amerika Serikat, dimana saya mukim sekarang) ada juga yang melalui mengisi form secara online untuk mendapatkan tempat. 

2. Kemampuan diri sendiri: mampu baca peta (baca peta kertas dan navigasi bukan hanya pake GPS), mampu survival dan mampu membaca situasi. Skill outdoor setidaknya sekelas basic. Ini saya tegaskan karena terkadang sebagai calon pendaki, mengukur kemampuan sendiri cukup susah. Diperlukan jujur pada diri sendiri dan mengakui level kita. Sedangkan kemampuan fisik sangat bergantung pada medan dan rute yang dipilih. Jalur yang ramai cenderung lebih mudah dan populer. Biasanya pendaki yang sudah berpengalaman lebih memilih jalur sepi karena memang ingin menikmati keheningan di pegunungan. 


3.  Pelajari rute dan medan sejak dari tempat tinggal hingga lokasi akhir. Ini dikaitkan dengan transportasi: apakah melibatkan transportasi udara, darat, laut dsb dari tempat kamu berada. Berapa lama dan berapa biaya. Misalnya apakah bisa menyewa angkot, sepeda motor, jeep atau truk. 


4. Kawan hiking. Ini saya tambahkan karena sangat krusial. Apakah kawan ini cukup berpengalaman, apakah bisa diajak sharing tanggung jawab? Kalau hiking dengan agen, pastinya ketemu teman yang mungkin belum kita ketahui pribadi dan kemampuannya karena memang digabungkan dalam satu jadual. Ini akan menyebabkan perbedaan kemampuan baik fisik dan mental. Jika kamu tipe pendaki jalan cepat apakah bersedia dengan pendaki pemula yang lambat?


5. Climbing/hiking gear: apakah perlu nyewa atau disediakan oleh agen. Sebagai pendaki atau trekker punya alat sendiri itu sebuah kewajiban. Misalnya ransel yang enak, sepatu boot yang nyaman dan juga jaket serta konsumsi yang memadai. Ingat bahwa keselamatan kita adalah tanggung jawab kita sendiri walaupun sudah disiapkan oleh agen. 


6. Cari info sebanyak-banyaknya tanpa harus minder dan ketakutan. Kembali ini ditentukan dengan factor-faktor diatas. 



Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home