Ketika Meg Ryan Rebah Didepanku (cont. Paman Sam Mencari Visa)
Klik sini untuk baca Cerita Sebelumnya
09:00 GMT Tiba di London masih pagi, jadi saya pilih ngopi dulu di warung sembari liat2 peta. Rencana saya memang mampir Apple Store di Regent St. Ternyata saya harus jalan bolak-balik untuk menemukan toko yang segede gaban itu. Wah mata ini dikemanain sih ! Saya juga menderita hal lain, yakni salah pake sepatu. Maunya tampil cantik untuk menebar pesona eh ternyata gagal total…dasar sikil ndeso ! Terpaksa beli sepatu sandal saja walau bukan produk Prada atau Manolo Blahnik. Kesampaian juga shopping di Bond St ! ha ha ha….
12:00 GMT saya cabut dari Apple Store menuju Grosvenor Square. Rencana saya mau mampir KBRI London untuk makan di kantin. He he maklum kangen masakan tanah air. Lagipula jarak antara KBRI dan US Embassy hanya “sak plinthengan” atau cuma nyebrang jalan. Biar begitu turun dari Marble Arch Tube St saya kudu jalan 10 menitan. Dari jauh terlihat bendera strip dan star yang terkenal itu. Haaa.. itu dia.
12:30 GMT : syarat admin saya dicek, dilihat surat yang dikirim kedutaan, membandingkan foto passpor dengan muka saya. Sebelum masuk saya diingatkan untuk tidak menaruh barang logam dalam saku baju/jaket. Satu orang staf menanyai satu persatu, seorang statis berdiri ngecek paperwork. Para pengantri dibatasi pagar besi untuk mengarahkan arus orang menuju gedung.
12: 35 GMT saya melewati sekuriti. Tas discan, kaki diangkat untuk melihat bagian bawah. Saya ketauan bawa bedak bayi Johnson yang akhirnya disita. Tidak ada penggeledahan badan seperti yang saya duga. Seorang gadis semampai berkulit hitam ketauan membawa minuman. Oleh penjaga diambil dan dibuang isinya di kantong sampah khusus.
12:45 GMT jalan kaki memutari separuh gedung menuju pintu masuk. Di bagian lobby dicek kembali passport dan persyaratan lain. Saya diminta mematikan hp didepan petugas.
12:47 GMT memasuki ruang visa saya dihampiri seorang staff dan diberi tiket melalui mesin. Saya dapet dua stiker dengan nomor 404. Di dalam ruangan sudah ada ratusan orang duduk dan berdiri menunggu giliran. Di tengah ruang terdapat 4 buah monitor TV tergantung di langit berisi informasi nomor tiket yang antri dan interview. Dari situ saya pelajari ternyata ada dua kali antri, yakni pertama untuk submit dokumen dilayani di loket 1-11 dan antri kedua yakni wawancara itu sendiri di loket 12-25 yang agak jauh terpisah.
12:48 GMT (and next two and half hour later)
duduk bengong sambil mengutuki diri sendiri karena lupa bawa buku bacaan atau beli koran sebagai pembunuh sepi. Saya habiskan mengamati berbagai karakter di ruangan. Ada pasangan yang sudah tua datang dengan semangat, ada seorang gadis cantik yang mengingatkan saya pada Meg Ryan (persis dengan kenakalannya menghidupkan hp dan sms-an). Rambut ikal dan bentuk lehernya wah….belum lagi dengan santainya dia tidur merebahkan diri di dua kursi. Sambil tak henti mengagumi kecantikan alaminya. Tapi yang pasti ngg bikin adegan hebohnya di When Harry Met Sally itu di gedung ini...
14:30 GMT (and the next an hour)
nomer saya dipanggil di loket 2, bergegas menuju ke ujung. Saya dilayani dengan ramah oleh seorang gadis. Cuma ngumpul syarat2 pokok saja plus surat-surat tambahan. Saya menawarkan surat nikah (copy mirip asli) dan deeds (kepemilikan rumah). Ternyata mbak-nya yang jaga bilang : "Oh ini ndak perlu mbak, ntar aja kalau di wawancara."
Ya sudah saya manut saja. Saya cuma dikasih selembar kertas biru untuk mengisi detail pengiriman passport oleh SMS (Secure Mail System). Saya duduk lagi....bengong lagi.
Saya baru sadar kalau belum makan. Mau keluar kok males sekali melewati sekuriti berlipat begini. Di samping saya seorang muda dengan tas besar membuka map bertuliskan CEBIT sembari menikmati sandwich-nya dengan lahap. Saya menelan ludah. Dari jauh terlihat seorang cewek minum coca cola. Blaik ! lha kok menghina sekali. Tadi kan dilarang bawa minum kok sekarang dia demonstratif sekali ya... Ternyata ada vending machine di ujung sana, oh tepatnya semacam kios makanan. Saya putuskan beli coklat mars bar dan cola.
15:30 GMT Sempat dongkol karena ternyata nomer saya dilompati. Terlihat di layar monitor jelas bagaimana urutan antri dan berapa orang yang masih menunggu. Akhirnya sampai juga nomer sakti 404 itu. Saya meluncur ke loket 22. Seorang pria senior yang mengingatkan saya pada karakter banker di film2 koboi. Lengkap dengan vest dan rantai jam emas di saku depan plus kacamata. Senyumnya ramah dan langsung menanyakaan sudah berapa lama saya tinggal di negeri ini. Kami lantas ngobrol tentang Weymouth dan Chesil Beach, juga ngobrol tentang Maiden Castle di Swanage Poole. Hmmm agaknya ngecek pengetahuan geografi lokal nih..
Pembicaraan beralih tentang Singapura. Katanya ia dulu tinggal di Orchard Rd selama 1 tahun. Yah ngobrol2 ringan tentang makanan. Itu kan menggambarkan kondisi saya yang menahan perut ndangdutan.
Wawancara hanya 10 menit ngobrol bosa-basi. Ia juga minta ditunjukkan surat2 tambahan sembari senyum masalah nikah. Hiks...please Sir give me that damn visa !
Oh dia bilang passport saya akan dikirim kamis minggu depan. Horee... !!! saya bisa senyum lega sembari mengucapkan terimakasih.
15:40 GMT Antri lagi untuk bayar biaya pengiriman passport kerumah. Ada sekitar 20 orang berjejer saabar dan hanya dilayani 2 orang. Bayar £13.50 untuk delivery rasanya ngg terlalu mahal dibanding capek naik kereta pp.
16:20 GMT Mengejar tube ke stasiun Paddington. Seumur-umur saya belum pernah ke stasiun ini. Tujuan saya ke Reading karena nginep rumah teman disana. Turun dari tube saya beli tiket dan menuju platform 2. Eh ternyata kereta baru saja meninggalkan peron. Pisssttt sambil nginjak kaki di tanah....miss it ! Selidik selidik di samping paltform ternyata kereta ke Reading juga. Saya tinggal nunggu 10 menit. Yo wes langsung loncat...
Dua hari kemudian (Kamis 02/09/06) sebuah sms masuk mengatakan passport saya sudah akan dikirim. Jadi Meg Ryan memang membawa berkah hari itu !
Mars Bar+coca cola £2.45
Train Paddington - Reading £13.50
Sandal £29.99
Picture : www.born-today.com
Labels: united kingdom
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home