Saturday, August 12, 2006

Fake Photos : It's About Propaganda


Kantor Berita Reuters harus meminta maaf atas dimuatnya foto manipulasi atas liputan perang di Beirut. Dalam pernyataan persnya Reuter menyebut :
"There is no graver breach of Reuters standards for our photographers than the deliberate manipulation of an image", said Tom Szlukovenyi, Reuters Global Picture Editor. "Reuters has zero tolerance for any doctoring of pictures and constantly reminds its photographers, both staff and freelance, of this strict and unalterable policy".
Lantas gambar mana yang dipermasalahkan? Ada dua buah gambar yang disetorkan oleh freelance photografer Adnan Hajj yang diributkan itu. Pertama adalah tentang foto aerial kota Beirut yang penuh dengan asap hasil serbuan Israel. Little Green Football blogger yang menulis pertama kali kemungkinan manipulasi ini, terlihat jelas upaya untuk menambah efek dramatis asap dan bangunan. Dari mata telanjang saja terlihat penggunaan kloning dan membuat gambar lebih tajam (bisa dilakukan oleh software apapun).

Gambar kedua adalah nyala bola api yang dijatuhkan dari pesawat Israel yang disebutkan sebagai serangan misil. Dalam gambar asli hanya satu buah nyala dengan jejak memanjang, tapi dimanipulasi dengan menambahi dua buah bola api lagi.


Di lain pihak dalam wawancara dengan BBC, Adnan Hajj menolak tuduhan upaya 'merubah' (doctored) photo2 tsb. Bagaimanapun Reuters akhirnya menghapus 920 gambar hasil jepretannya dari site database demi menjaga kredibilitasnya.

Perang adalah sebuah propaganda kedua pihak dan gambar adalah bentuk propaganda yang paling ampuh. Efek foto anak kecil Kim Phuc yang berlari telanjang menjauhi asap yang membakar desanya sembari menangis histeris merupakan foto paling dramatis di Perang Vietnam yang kemudian merubah opini publik Amerika. Juga terbongkarnya pemalsuan foto di koran Daily Mail tentang kasus penyiksaan tahanan di penjara Iraq oleh serdadu Inggris.

Lantas siapa yang harus dipercaya dalam kondisi perang saat ini ? Entahlah, terlebih ketika melihat foto-foto ini saya makin terhenyak. Betapa gambar berbicara seribu bahasa.

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home