Sunday, March 5, 2006

Onroad 1 Borneo Revisited : Mt Kinabalu


Setiba di Kota Kinabalu 28 Feb malam diputuskan menginap sebelum menuju Taman Nasional. Borneo Backpacker di tengan kota rasanya bukan pilihan yang tepat. Letaknya yang terlalu dekat jalan membuat mata tak bisa terpejam. Esoknya kami mengejar bis paling pagi pukul 0800 menuju Kinabalu Nat Parks dengan bas espress menuju Sandakan/Tawau. Ongkosnya RM20 per orang dengan fasilitas lengkap (AC, film malaysia terbaru dan air minum). Dari KK menuju pintu gerbang Kinabalu Parks adalah 2 jam perjalanan (tepatnya 88 km). Langsung menuju konter Sutera Sanctuary Lodge untuk resume booking. Semua paperwork seperti pembayaran climbing permits RM100, asuransi, fee guide dsb dilakukan di konter dengan bayar cash. Kami ngg sedia ringgit banyak, akibatnya terpaksa bayar dengan dollar. Gerundelan mulai dateng : ih kenapa seh Malaysia ini komersial banget dengan TN ini (ketauan jawabnya belakangan....)

Kami start agak siang sekitar pukul 11. Ternyata mereka kehabisan guide hari itu, kami karus menunggu satu jam untuk dicarikan guide dari desa Kudasang -penduduk lokal yang tinggal sekitar 7km dari Nat Park. Tak lama seorang muda berbadan sedang dengan muka bulat cerah menghampiri. ia memperkenalkan diri sebagai Ben Jon -guide kami hari ini.
Dalam 2 km pertama rute sangat menyenangkan, kebanyakan berupa hutan tropik. Cuaca hari itu bersahabat. Hanya sedikit hujan hingga km 4.5 memasuki Layang-Layang Hut. Untuk 2km terakhir rasanya kaki makin berat. Bukan saja gradient makin tajam, namun bentukan tangga dari batu cukup melelahkan dengkul saya yang mulai terseret. Soal minum rasanya no problem. Setiap pos memang disediakan air dalam tong, cuma sayangnya ini tidak ditanggung bersih (untreated water). Sebaiknya memang bawa minum sendiri.


Sekitar pukul 330pm kami sampai di Laban Rata resthouse (sekitar 3200dpl). Kami terhitung agak telat karena start yang lambat. Setiba disana telah menunggu teh Sabah yang kental itu. Sisa hari kami habiskan makan minum tidur. Di Laban Rata kami harus sharing dengan tiga orang lainnya dalam satu kamar. Hari itu kami dicampur dengan pendaki dari Malaysia. Payahnya : cewek yang tidur samping saya mendengkur lumayan keras. Hasilnya cuma tidur efektif selama 4 jam.

Summit attack mulai pukul 0200 pagi. Tapi kami habiskan sarapan ringan di Laban Rata dengan secangkir teh dan roti seadanya. Lumayan seh daripada kosong. Kami dengar beberapa pendaki ada yang mengawali sekitar tengah malam. Dari resthouse mnuju puncak berjarak 2.5km dengan perkiraan tempuh normal 4-5 jam. Lalu lintas cukup padat malam itu membuat susah sekali menjaga jarak dan menikmati indahnya bintang2 di langit yang luar biasa jernih.

Sekitar gully di Donkey Ear sebenarnya lapisan batu granite Kinabalu tidaklah selicin yang saya duga. Tanpa tali pengamanpun bisa dilampaui tergantung pada kepercayaan diri dan jenis sepatu anda. Lagipula di beberapa bagian, setting tali pengaman terlalu rendah memaksa posisi badan menjadi seperti merambat. Ini malah makin membuat susah pergerakan. Sebelum sunset kami bisa melampaui Low's peak dan menikmati sunrise. Suhu di puncak diperkirakan mencapai OC karena beberapa kolam air di puncak menunjukkan tanda adanya es di permukaan. Saya perkirakan hanya 60% yang bisa tiba di puncak hari itu. Ada tiga titik kontrol di Kinabalu. Satu di registrasi, kedua di Timpohon Gate ketiga di summit. Jadi memang tertata dan memudahkan monotoring para pendaki yang jumlahnya ratusan perhari. Keharusan menggunakan guide juga amat bagus sebagai pengawal dan memberikan pengetahuan lapangan tentang Taman Nasional terutama habitat flora dan fauna.

Next : jungle camp with mad man Lan
versi bahasa Inggris di sini

Labels: ,

2 Comments:

At March 8, 2006 at 6:30 AM , Anonymous Tina said...

Pa kabar ambar? dah lama ga baca2.. aku baca dulu ya..

 
At March 13, 2006 at 12:57 AM , Anonymous ambar said...

silakan Tina, lama ngg mampir

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home