Sunday, July 3, 2005

Changi : Kisah Sedih Singapura di WW2



Gara-gara VR Photo saya jadi keranjingan jalan di Singapura. Kebetulan pengen ambil bagian dalam World War II Panorama 360deg Landmarks versi Asia. Jadilah hari Minggu mengubek-ubek Changi. Hah ? bandara itu? Bukan sodara2... tapi di kampung Changi. Disini dikenal dengan pantai dan penjara untuk menahan POW (tahanan perang) dari warga negara Australia, British dan juga warga Belanda dari Indonesia (Dutch East Indies).

Dari Tampines MRT mengambil bis SBS 29 stop di Upper Changi Road North. Apalagi klo ngga ke Changi Prison. Tapi ternyata kami ngga bisa masuk. Pagar berduri dan tanda di pintu menandakan ini under surveliance. Sempat melongok tiga buah menara yang masih tersisa dari penjara Changi. Sedang sebagian besar sisanya dihancurkan Sekutu setelah Jepang menyerah.

Di terik matahari begini kami lanjuuut. Yakni Changi Chappel and Museum. Kecil namun sangat informatif. Bangunannya sendiri hanya sebuah kotak dengan void ditengah berupa chapel yang dulu dipakai POWs untuk beribadah. Sayangnya pas kesana lantai chappel dari semen sedang dibongkar. Ngga bisa masuk....dan berisiknya minta ampun !

Kisah sedih Changi bermula dari menyerahnya Sekutu ke Jepang tanggal 15 Feb 1942. Setelah melalui peperangan 48jam di Pasir Panjang yang memakan korban baik Malay, Indian dan juga asing. Tentara dan keluarga dari Sekutu ditempatkan di penjara dan barak diwilayah Changi. Di masa itu penyiksaan dan tekanan oleh Jepang sangat dirasakan. Sebagian tahanan dikirim ke wilayah Indochina untuk membangun Thai-Siam railways. Yang mengesankan adalah lukisan/sketsa dari tawanan perang yang sangat unik. Dari perilaku sehari-hari hingga tipe2 penyiksaan yang digambarkan sangat tidak berperikemanusiaan. Saya bayangkan tugas sejarah-wan yang mencari dan mempublikasikannya. Pasti sangat melelahkan. Oya museum ini free admission.

Berikutnya jalan ke Gosford Rd tak jauh dari Museum yakni Johore Battery. Walau museumnya cuma sebesar kamar mandi tapi dilengkapi video tentang rekonstruksi pembangunan tunnel bawah tanah. Dulunya dipakai untuk storing amunisi (yang segede orang) dan senjata 15inc. Lokasi ini dibumihanguskan sesaat setelah kemerdekaan Singapura. Tetap menjadi misteri hingga ditemukan militer tahun 1991 dan dibuka untuk umum th 2002.

Ceprat..cepret usai moto kami kembali menghadang bis menuju Changi Beach. Di pantai ini sekitar 66 orang China S'pore dieksekusi karena dicurigai anti Jepang. Pembunuhan ini sebagai awal Operasi Sook Ching yang memakan korban 10ribu cina s'pore dibunuh oleh Kampetai.

Tapi nyari landmark-nya itu susah banget karena ngga ada di peta. Sibuk bolak balik ternyata di pinggir jalan setapak dan cuma setinggi paha. Terpaksa kami motoin pantai dan lalu lalang kapal besar. Juga klo beruntung sebuah Jumbo Jet lewat. Lho ? iya kan cuma sekepalan jarak dari runway.

Labels: ,

1 Comments:

At July 28, 2005 at 10:04 PM , Anonymous Arief said...

i love this post! feature ttg ikon sejarah di singapore. krn kelamaan "ngendhog" di lab, jadi buta sejarah :( cerita2 kyk gini ini yg inspiratif dan bikin agak nyesel knp saya mesti balik ke indo :(( (eh mbak, thanks dah di add di link - nya; itu yg indo-version ya...)

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home