An Unforgettable Evening
Dr Sylvia Earle
Kesempatan unik ini adalah bagian dari serangkaian Celebrate The Sea 2005 di Singapura. Sebuah kegiatan expo di bidang eco adventure kelautan untuk kawasan Asia Pacific yang digelar 3-5 Juni 2005 yang lalu. Tiga pembicara yang diundang adalah Dr Sylvia Earle-top marine biologist scientist dengan Dr Phil Nuytten –orang yang bertanggung jawab atas penemuan teknologi terbaru deep water diving. Sedang David Doubilet –photographer kawakan NG yang menghasilkan lebih dari 60 stories. Dengan peserta terbatas kayaknya event ini layak ditunggu.
Sebelumnya aku jalan-jalan dulu ke Expo. Kebetulan banyak juga dari Indonesia. Sebagian besar menawarkan paket diving ke beberapa pulau di Bali dan Manado serta pulau-pulau kecil disekitarnya. Tapi ada satu yang unik yakni di Pulau Les Bali. Sebuah project tentang penanaman terumbu karang yang dilakukan penduduk setempat. Teknik yang dipakai berbeda dengan di Pulau Pemuteran yang menggunakan Biorock-pyramid kawat baja yang dialiri listrik. Di Pulau Les ini menggunakan balok semen yang penanamannya seperti tranplantasi bunga. Sebuah upaya konservasi yang luar biasa terutama merubah perilaku penangkapan ikan oleh nelayan yang sebelumnya memakai bom dan sianida (yep….racun mematikan itu).
Dr Phil Nuyteen
Acaranya dimulai pukul 1900 dengan iringan music Eric Bettens yang menjadi komposer theme dari Celebrate The Sea, lantas sebuah presentasi singkat tentang pemenang karya foto bawah laut katagori print. Barulah kemudian tampil Dr Sylvia Earle. Presentasinya mengambil tema “Sustainable Seas, The Vision, The Reality” berusaha menyadarkan bahwa laut adalah sumber alam yang suatu saat akan habis jika kita tidak melakukan sesuatu. Video clip project-nya dengan NG tentang tuna (soon will be release) juga risetnya di pulau Malpelo Colombia perihal mulai hilangnya hiu akibat fishing dalam waktu kurang dari dua tahun. Mantan chief scientist di National Oceanographic and Atmospheric Administration USA ini menegaskan bahwa ada dua penemuan penting. Pertama bahwa hampir 95% pengetahuan kita tentang laut perlu digali, kedua bahwa manusia mempunyai kendali atas berlangsungnya kehidupan laut.
Setelah coffe break, lantas sessi kedua dari Dr Phil Nuyteen dengan video presentasi “Journeying Down”. Ilmuwan dan inventor ini menceritakan perjalanan penemuan2 nya yang menghasilkan JIM (atmosphere diving) dan yang paling terkenal adalah Newtsuit (untuk deep ocean seperti astronout). Salah satu karyanya dipakai dalam film the Abyss (1989). Ia juga memberikan gambaran commersial divers seperti mengangkat roket NASA yang jatuh di Atlantik ataupun memperbaiki oil rigs.
Sedang sessi ketiga yang paling aku tunggu adalah David Doubilet. Kali ini ia membawakan photo presentasi “The Okavango Delta, Africa’s Miracle Waters”. Salah satu assignment-nya di gurun Kalahari dengan NG ini disamakan dengan ide gila. Okavango Delta memulai kehidupannya dari curahan hujan di pegunungann Angola mengalir menjadi sungai di Namibia hingga melalui batuan Bostwana. Kehidupan wildlife-nya sangat unik karena kekayaan algae dan tumbuhan menjadikan sungai seperti belantara. Dan yang mengiris adalah deretan buaya dan hipo (badak laut) yang siap menerkam kapan saja. David juga menggambarkan upaya menangkap moment serombongan gajah yang melewati sungai dengan kamera remote control-nya. Salah satu yang aku kagumi adalah disaat kameranya merekam elang yang menerjang sungai menggapai ikan. Beberapa karya rekan sejawat Jennifer Hayes juga ditampilkan dalam assignment bareng. Terutama tentang kehidupan suku Bayei dan cara menangkap ikan dengan menggunakan keranjang. Caranya : berdiri di sungai, ngubek-ubek air trus dijaring pake keranjang yang mulutnya lebar. Unik banget…
Puas deh pokoknya….
Labels: singapore
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home