Tuesday, September 9, 2008

Masih soal Working Holiday Visa Aussie untuk Backpacker Muda

Aturan Visa Holiday itu memang ngga segera diaplikasikan, soalnya butuh banyak sekali persiapan elemen didalamnya. Misalnya peraturan hukum (berkaitan dengan dua negara), tata keimigrasian, persiapan/pelatihan para staff plus sosialisasi ke masyarakat dalam hal ini yang terkait misalnya : calon pekerja, pihak universitas, sekolah bahasa, travel agent, de el el.


Ini yang disampaikan oleh pihak Australia (akses per 8 Sept 2008) :

"Australia has agreed to a Work and Holiday arrangement with Indonesia.
The signing and implementation of the arrangement is expected to take place
later this year. It is not possible for people from Indonesia to apply for
this visa at present. Information about the commencement of this arrangement
will be published on the website when it is finalised".

Lantas apa aja yang perlu dipersiapkan?

Ada beberapa hal yang saya sarankan untuk adik-adik (cie..berasa tua sayah) :

1. Tingkatkan kemampuan bahasa Inggris hingga tahap layak. Yakni bisa ngobrol, gaul dan ngerti bukan cuma grammar aja tapi dipraktikkan. Beberapa Universitas saat ini mewajibkan test TOEFL sebagai syarat lulus. Kalau bisa capai level 500an (kertas) atau menyentuh 200an (CBT computer based -test di lembaga toefl resmi). Dalam syarat visa tsb jelas disebutkan :

"You must provide proof of English proficiency (evidence can include International English Language Testing System (IELTS) test result of at least 4.5, interview assessment by Embassy, or evidence of post secondary tuition in English)".


2. Saya memprediksikan bahwa clausal perjanjian visa holiday Australia - Indonesia itu akan seperti SubClas 462 yang mencakup negara : Chili, Thailand, Turkey, USA plus tambahan Bangladesh dan Malaysia. Jadi silakan dibaca apa aja yang diperlukan untuk apply visa jenis ini. Sumber bacaan dilakan dibuka di Australian Immigration Subclass 462


3. Dilihat dari penjelasan pihak imigrasi, sepertinya tidak ada batasan apakah harus dari UI atau ITB. Besar kemungkinan itu ditempuh karena mempermudah organisir karena akan dibantu oleh pihak Universitas dalam urusan syarat2 visa seperti : surat keterangan lulus, transkrip, bidang kerja dll. Jadi semacam Career Advice begitu. Jadi ngga perlu minder atau
surut jika bukan dari UI atau ITB.

4. Coba bicarakan dengan pihak fakultas/univ (misalnya PR III yang membawahi kemahasiswaan) untuk ngobrol2 tentag peluang ini. Bisa diwakilkan oleh Lembaga Kemahasiswaan. Siapa tahu pihak Univ akan memjalin kerjasama dengan Australia.

5. Yang terakhir mungkin agak berat yakni masalah dana. Menurut pihak Australia, untuk apply working holiday visa paling tidak mampu menunjukkan dana sebesar AUD$5000 atau sekitar Rp 37,8 juta (kurs berdasar mid-rate pada 8 Sept 2008). Jadi mungkin harus nabung atau mencari dana entah dari sponsor ataupun dari keluarga. Ngga perlu buru-buru sekarang tetapi begitu siap apply, bukti dana itu bisa ditunjukkan.

6. Persyaratan kesehatan fisik juga diperlukan. Jadi general check-up yang menyatakan sehat walafiat. Lebih bagusnya jika dari rumah sakit dengan check up menyeluruh (dulu ketika saya di Inggris diminta Xray paru2 segala).

7. Surat kelakuan baik. Ini dibuktikan kita ngga punya catatan/record kejahatan. Dalam form visa biasanya kita diminta menuliskan "kesalahan" apa aja yang pernah dibuat dan pernyataan. Seorang kawan dulu pernah menuliskan speeding ticket (atau tilang polisi) segala. Tapi sebenarnya yang dicari adalah kemungkinan kejahatan antar negara (kaliber kakap) atau terorisme atau money laundering. Jadi ditilang polisi ngga sebanding deh he he he...

8. Mempersiapkan mental. Walaupun cuma 12 bulan tapi mungkin pekerjaan itu lumayan berat menurut skala orang Indonesia. Attitute yang baik adalah jangan mengeluh dan bekerja keras. Kalau terbiasa dirumah dilayani, mulai sekarang belajar mandiri.

Syarat lengkap lainnya mungkin bisa dibaca dan dipahami (lihat link diatas). Jadi mempersiapkan diri untuk memenuhi syarat2 yang diperlukan. Ohya satu hal lagi adalah mempersiapkan jika ditolak atau gagal. Yang pasti itu bukan akhir segalanya. Masih banyak jalan ke Roma.

Tulisan terkait :
Working Holiday Australia Visa untuk backpacker muda Indonesia

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home