Thursday, June 21, 2007

No shark fin please...


Urusan makan di Shanghai agak tricky. Kalau mau eksperiment mulai dari katak, ular hingga kaki burung. Seperti halnya negara Asia, makan di China adalah bentuk komunitas. Anggota keluarga/kawan/bisnis duduk bersama dengan berbagai masakan didepan. Sharing istilahnya. Masing-masing berhak mendapatkan bagian.
Restaurant di Shanghai mempunyai ruang2 tersendiri. Mau yang gede cukup untuk 20 orang atau cukup untuk keluarga kecil dua generasi. Jadi restaurant selayaknya rumah dengan banyak diningroom. Sekali lagi beda dengan restaurant Barat yang tanpa sekat dan lebih personal. Makan di Asia tidak mengenal hirarki atau urutan seperti apetiser, main course, side course, dan desert. Hanya karena menyesuaikan dengan tata cara makan Barat akhirnya urutan itu mulai diperkenalkan.

Bagi orang China, makan adalah bagian dari ritual dan penyembuhan. Makanan dari bahan yang asing dipercaya mengandung unsur penyembuhan dan mitologis. Termasuk shark fin atau sirip ikan hiu.
Bagi mereka shark fin adalah wujud prosperity atau membawa faktor keberuntungan. Biasanya dihidangkan dalam wedding banquet sebagai wujud awal hidup baru. Sayangnya makin banyak orang mengkonsumsi makin banyak nelayan memburu ikan hiu. Perburuan itu sungguh sangat kejam. Begitu ikan hiu tertangkap, siripnya dipotong lantas dilepas kembali. Lantas bagaimana ia melanjutkan hidup, berenang-pun ngg mampu. Seperti mengamputasi kaki seseorang dan melemparkannya di jalan.


Sudah menjadi komitmen kami untuk tidak menyentuh makanan yang mengandung unsur alam yang dilindungi. Seperti sarang burung walet, kuda laut, ular de el el. Saya selalu menekankan itu sebelum memesan makanan. Biarpun ditraktir saya selalu bilang, "NO SHARK FIN PLEASE," sambil menjelaskan alasan saya.

Apakah saya pernah makan shark fin soup ? Ya pasti pernah. Dulu sebelum saya tahu betapa sungguh tersiksa-nya ikan hiu yang hanya diambil siripnya untuk saya makan di meja ini. Seperti gambar semangkuk sup disamping. Isinya : shark fin, kaki bebek, seafood lain. Memang mengundang, tapi percayalah satu bisa membantu seribu ikan hiu diluar sana. Termasuk yang diburu di perairan Indonesia.

Global kampanye tentang ini bisa dilihat di Wild Life dengan selebritis China seperti Jackie Chan dan pebasket Yao Ming.

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home