Friday, June 29, 2007

London tak seramah dulu...

Dua minggu lagi saya ke London. Sudah ngg keitung saya mengunjungi kota ini. Ketika menginjakkan kaki pertama kali 5 tahun lalu saya pergi sendirian. Naik bis Nat Express dari Startford-on-Avon dengan tujuan Sweden Embassy. Boro2 tau' lokasinya, semua masih bayangan semata. Sengaja saya beli peta gede untuk membantu navigasi.

Kesan pertama London adalah : wih gede ya *ndeso tenan wis* Tapi satu hal yang membuat saya senang adalah kota ini guampang banget ditelusuri. Tube stasiun dimana-mana, bis asal lompat, jalan juga enak. Yang mungkin agak membingungkan, saya malah jarang banget ketemu bule. Kota ini menjadi kota internasional, terdiri dari berbagai ras dan kebangsaan. Banyak banget orang Caribbeans dan juga dari etnis India. Juga dari berbagai agama. Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Yahudi semua tumplek blek disini. Ingatan saya melayang pada novel Brick Lane karya Monica Ali. Sebuah potret kontemporary London dengan konflik budaya yang kental

Hari ini ada kabar tentang penemuan 2 bom mobil disana. Di daerah West End (antara Piccadilly Circus dan Trafalgar Square) yang biasanya saya lewatin jalan kaki. Entahlah saya jadi miris. Jadi inget dua tahun lalu tentang bom 7 Juli di Tube stasiun dan bis. Jadi inget ancaman teror di Heathrow menyusul kemudian.

Bicara tentang homegrown terorisme (teroris yang berasal dari Inggris) saya jadi inget ketika ngekos di Perry Bar Birmingham. Daerah itu adalah daerah muslim yang kebanyakan dari Pakistan dan India. Ada dua masjid yang dalam jarak jelajah sepuluh menit. Satu masjid bahkan diberi nama Saddam Hussein -yang kemudian dirubah ketika perang antara US-Iraq berkecamuk.

Saya mendengar, saya melihat dan saya menyaksikan bagaimana homegrown terorisme tumbuh. Anak2 muda yang frustasi karena tidak mendapatkan pekerjaan, tidak bisa sekolah di Universitas karena mahal (free school cuma sampe sma). Mereka teralienasi dan tercabik dari society. Hasilnya adalah wujud keputusasaan, kehampaan yang kemudian disalahgunakan menjadi martyr agama.

Saya masih ragu untuk jalan2 lagi ke London...


Photo:
Ketika menikmati pesta kembang api di bibir sungai Thames, saya menjenguk Tower of London sejenak. Tahun 2004 kalau ngg salah.

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home