Onroad Indochina 3 : The Notorious Route 13
Dua malam kami habiskan di Louang Phabang rasanya tidaklah cukup. Namun kami harus beranjak. Tiket bis dipesan di travel agent yang berderetan sepanjang jalan Xiang Thong. Berangkat 8.30 pagi dari Southern Bus Sta seharga $8. Pagi itu seperti biasa Loang Phabang diselimuti kabut tebal dengan suhu sekitar 15C. Kami akan menempuh perjalanan menuju Vang Vieng sekitar 7 jam dari Loung Phabang.
Rute 13 adalah sebuah section ruas jalan antara desa Kasi - Vang Vieng. Jalur ini dulu terkenal keganasan bandit yang kebanyakan dari suku Hmong. Tak heran jika tidak ada jasa bis dimalam hari. Kondisi jalan yang buruk dan kemungkinan tanah longsor menjadikan ruas ini makin dikenal kesangarannya. Pagi itu bis VIP kami telah tersedia. Oh jangan dikira bis ini seperti kls VIP Indonesia. Di Laos bis ini bisa disamakan dengan klas ekonomi kita. Bis tua, rusak bangku, dan tanpa AC. Tak jauh seorang tentara Lao berpakaian nyaris preman menyembunyikan senapan rifflenya dibalik jaket. Lantas dengan sekali ayun ia masuk ke salah satu bis penumpang menuju Vientine.
Biarpun rute 13 ini terkenal buas tapi disinilah letak keunikannya. Pemandangan sepanjang jalan sungguh luar biasa. Pegunungan membentang sejauh mata memandang. Tebing yang tinggi di kanan kiri membuat mata tak berkedip. Dalam hati saya bersyukur tidaj jadi menggunakan pesawat terbang. Pemandangan ini tidak bisa terbayar berapapun.
Pukul 5 sore sampailah kami di Vang Vieng sebuah tempat persinggahan baru backpacker. Di musim turis begini susah payah kami mencari guesthouse. Lepas sunset kami bisa duduk manis menikmati berjejer tebing nan tinggi di seberang sungai Nam Xong. Thanks to Nefran untuk info Vang Vieng. This place is hidden gem of Laos.
Selamat tahun baru 2006, kami akan merayakan di Vientiene.
Labels: indochina, travelling
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home