Belajar keliling Taipei
Day 2
Setelah file in complaint bahwa sekrup di tas bagasi pada nongol semuah ternyata MacGyver muncul. Beginilah kalo jalan dengan tukang, bawaannya screw driver lengkap. Daripada berbelit lebih cepat dibaikin sendiri. Singapore Airlines di Taiwan kontak kami untuk menawari bala bantuan. Yeah....lambat sih kalian.
Kota ini lebih ramah. Saya langsung merasakanya. Dibandingkan dengan Shanghai yang metropolis, Taipei lebih laid back. Bersih dengan bangunan ala cubicle dari beton. Yang mungkin membedakan adalah kadar polusi udara. Iyah disini lebih segar, dari jendelapun saya bisa melihat bukit dan gunung. Siap untuk dicoba untuk minggu2 nanti.
Taipei dibagi dalam distrik dari utara ke selatan (no 1-6) dengan tol dan jalan raya diberi nomor . Sedang nama jalan diberi tambahan Section jika itu bertemu junction atau ruas jalan lain. Jadi misalnya jalan Zhongxiao E(ast) section 3. Urutin saja dari kiri (barat) ke kanan (timur).
Yang jelas adalah tidak ada masalah dengan transportasi. Menurut saya kota ini didesain mudah untuk ditelusuri. Seperti halnya di Singapura dan Hongkong, Taipei mengadopsi cashcard untuk membayar transport MRT, bis, taxi dan parkir. Dasar saya ini anggota angker, mencoba kereta itu HARUS!. Prinsip nomer satu : berani tersesat. Sesungguhnya tersesat di kota ini solusinya gampang. Nyegat taxi kalau udah kepepet betul.
Jalan Kaki
Yups ini paling menyehatkan dan menyenangkan. Walau tidak sehijau Singapura, kota ini sangat bersahabat. Polusi suara dan asap tidak sedasyat Jakarta misalnya. Hanya sepertinya saya harus beli payung. Sering ujan euy!
Kalau sering jalan pasti akan bertemu 'little green man'. Ituh traffic light yang menunjukkan kita boleh jalan. Si mas ijo ini dianimasi bergerak jika waktu masih lenggang, tapi jika udah mepet (sekitar 10 detik terakhir) akan kliatan lari. He he he kreatif banget dah.
Di perempatan besar sering digambarkan di aspal sepert X (cross) besar dengan nomor 7-19. Artinya cross itu bisa dipakai nyebrang oleh pejalan kaki dari pukul 7pagi hingga 7malam. Baru kali ini saya menemui penyebrangan seperti ini.
Verdict : bakal sering jalan kaki, terutama mengejar kereta dan bis
Bis
Bis ada dimana-mana. Mungkin karena kebanyakan ditulis huruf kanji, jadi agak menyusahkan saya. Di beberapa service sudah ditulis dengan latin, terutama daerah kota. Bus stop sebagian agak beradab, diberi tempat berteduh. Tapi sebagian besar masih cuma plang nama di pinggir jalan. Ngg heran satu ruas jalan berderet-deret plang tanda berhenti.
Verdict : pantas dicoba, tapi karena ngga bisa baca lebih memilih MRT.
Metro atau MRT
Namanya memang Metro seperti di Perancis sono, tapi orang disini lebih mengenal sebagai MRT. Ada 6 jalur utama yang menggunakan kode warna dan nama. Main Station melayani juga kereta jarak jauh dan super cepat. Sebagian besar akses ke tempat2 wisata dan bisnis. Cashcard di Taipei bernama Easycard (sama aja dengan EZLink, Octopus atau Oyster). Bisa dibeli di stasiun2 MRT terdekat. Harganya TN$500 dengan TN$400 adalah kredit. Ini nyukup banget untuk sekitar 4-5 hari solid travelling.
Yang mungkin agak beda dengan Singapura adalah penggunaan token untuk single journey. Caranya : pake mesin tiket, pilih nilai tiketnya (paling rendah NT$20), masukkan uang dan akan keluar seperti koin dari plastik. Ketika memasuki mesin pembaca, scan token tadi di tempat scan easycard. Simpan dan have a nice ride. Setelah nyampe tujuan, begitu keluar dari mesin pembaca, masukkan token tadi ke lubang berdampingan dengan scan kartu.
Satu hal yang menggembirakan untuk solo traveller terutama cewek adalah di stasiun MRT terdapat area pengawasan CCTV. Perhatikan di lantai terdapat kotak garis biru dibelakang garis kuning. Berdirilah di kotak ini kalau terpaksa travelling malam hari. Maka area itu akan termonitor oleh sekuriti. Saya diperingati tentang tingkat kejahatan disini. Walau belum pernah jadi korban sebaiknya berhati-hati.
Untuk pengguna sepeda, MRT hanya bisa dimasuki sepeda di tiga jalur utama. Jalur ini menuruti lintasan trek sepeda menyusuri sungai Dahan. Hanya saja berlaku selama weekend atau hari libur bersama (bank holiday) sebelum pkl 4 sore.
Verdict : akan menjadi sarana transport utama saya, masih akan eksplore dari ujung ke ujung
Taxi
Warnanya kuning seperti kunyit.Taripnya lebih mahal sedikit daripada taksi di Singapura, sekitar 10-20%. Ditanggung mereka enggak se-reseh dan super ramah seperti supir taksi Singapura. Hanya kebanyakan enggak bisa bahasa Inggris. Jadi siap2 kartu dengan tulisan kanji tujuan dan rumah. Saya cenderung jarang memakai taxi, kecuali jika mendesak waktu atau dah puyeng ngg nemu jalan. Gampang dicari dan banyak sekali. Kalau mau nyewa taksi bisa juga jam2an. Taripnya sekitar NT$300 termasuk sopir. Kelemahan taksi adalah bikin malas dan ngga bisa eksplore kota.
Verdict : alternatif saja, terutama di minggu pertama
Sepedamotor
Saya tergoda ingin nyewa saja. Lah sepertinya murah sekali, sekitar NT$2000 untuk sebulan. Bisa nglencer kemana saja dengan mudah. Bentuk sepedamotor disini seperti Jetmatic, mirip skuter itu. Hanya saja ini cuman bisa dipakai dalam kota. Untuk jarak jauh sepertinya nyewa kendaraan atau naik bis saja.
Yang sedikit menyusahkan mungkin cuma harus hapal rambu lalulintas dan nyetir disebelah kanan. Di perempatan besar, untuk belok kanan terdapat tanda kotak besar khusus untuk sepedamotor. Ada lagi yang sedikit unik. Di beberapa ruas jalan terdapat 'counter flow' atau satu line yang arahnya berlawanan khusus untuk bis. Anehnya, line itu biasanya di tengah bukan ditepi.
Verdict : nyewa jika sudah mengerti tata terbit lalin.
Mobil
Nyewa mobil kemungkinan adalah alternatif terakhir terutama jika kita akan jelajah gunung selama weekend. Karena berhari-hari dan cukup terpencil maka ini sekiranya bisa mengatasi jika ditinggal naik gunung misalnya.
Verdict : belum perlu banget, masih dipertimbangan
Dimana sih bisa ndapetin peta dengan gratis di Taipei?
Caranya gampang banget. Ada beberapa tempat:
1. Di Toayuan Airport biasanya ada konter Tourism Board. Ambil aja.
2. Tourism Board di dekat Sun Yat Szen Memorial Hall. Ikuti tanda panah begitu turun dari MRT. Belok kiri ke jajaran bank-bank lokal. Nama gedungnya Continental Building No 290 disamping Chinatrust. Masuk lift ke lantai 9. Banyak banget peta gratisan yang bisa dipakai untuk referensi awal.
3. DI beberapa turis spot ditawarkan gratis, jadi pasang mata jika ada tanda i (nformasi).
Next : ketemu Sun Yat Sen dengan bodyguard-nya
Labels: taiwan, travelling
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home